harapanrakyat.com,- Sosialisasi Tiga Dosa Besar Pendidikan digelar untuk pertama kalinya oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti guru PAUD Formal dan PAUD Non Formal (PNF).
Kadisdik Kabupaten Ciamis, Asep Saeful menyebut bahwa tindakan perundungan, pelecehan yang mengarah ke hubungan badan, dan intoleransi merupakan bagian kelam dari dunia pendidikan.
“Hal tersebut adalah tiga dosa besar pendidikan yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan,” kata Asep Saeful, dalam sambutannya pada kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Wisma PGRI Ciamis, Kamis (08/12/2022).
Menurutnya, permasalahan mengenai tiga dosa besar itu kerap terjadi dalam lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan.
“Anak-anak kita yang harusnya dapat bimbingan, arahan dan juga kasih sayang dalam mengembangkan bakat dan potensinya. Tapi karena mendapat perundungan (bullying) dari rekannya atau lingkungannya, sehingga mengalami fase drop dan sakit secara mental,” tuturnya.
Baca Juga: Bupati Herdiat Akan Perhatikan Pendidikan PAUD di Ciamis
Menurut Asep, hal tersebut menjadi khawatiran bersama. Karena secara psikologis akan mengganggu tumbuh kembang anak. Apalagi terjadi pada periode emas saat ini.
“Akhir-akhir ini kita sering mendengar kasus tersebut terjadi. Khususnya dalam lingkungan sekolah. Maka dari itu, ini menjadi perhatian kita bersama. Jangan sampai prilaku tidak baik ini merusak marwah dunia pendidikan,” tegasnya.
Sementara untuk toleransi sendiri, lanjut Asep, pendidik atau guru mempunyai kewajiban untuk menanamkan toleransi secara dini kepada anak. Sehingga anak nantinya tidak alergi dengan perbedaan, dan mereka jadi terbiasa dengan keberagaman.
“Tiga dosa besar ini harus menjadi perhatian kita semua. Menjadi kewajiban kita pula untuk secara dini memberikan pemahaman kepada peserta didik, tentang bagaimana bersikap dan berperilaku saling menghormati,” tandas Asep Saeful.
Sementara itu, Kasi PTK PAUD dan PNF Disdik Ciamis, Tata Hidayat menambahkan, pihaknya baru pertama kali menggelar kegiatan sosialisasi ini.
“Tujuan sosialisasi ini tiada lain untuk memberikan pemahaman kepada para guru supaya tiga dosa besar pendidikan ini tidak terjadi lagi kedepannya,” singkat Tata. (Feri/R3/HR-Online/Editor-Eva)