Beranda Berita Nasional Soal Tudingan Tio Pakusadewo Monopoli Bisnis di Penjara, Ini Penjelasan Yayasan Jeera

Soal Tudingan Tio Pakusadewo Monopoli Bisnis di Penjara, Ini Penjelasan Yayasan Jeera

foto-ilustrasi-penjara.jpg

harapanrakyat.com – Pasca beredar tudingan isu adanya monopoli bisnis di penjara yang melibatkan anak salah satu menteri, pimpinan Jeera Foundation angkat bicara.

Sebagai informasi sebelumnya, salah satu aktor senior Tio Pakusadewo dalam wawancara di Youtube Uya Kuya menyebut, ada monopoli bisnis di penjara yang melibatkan anak Menteri Hukum dan HAM. Tudingan itu pun langsung dibantah Founder Jeera Foundation, Yamitema Laoly.

Dalam keterangan resminya pada Kamis (4/5/2023), Yamitema mengaku heran dengan tudingan isu tersebut. Ia pun menegaskan, tudingan adanya monopoli bisnis di penjara itu tidak benar. Ia pun mempertanyakan dasar tudingan tersebut.

Baca Juga : AMSI Bangun Indikator Kepercayaan Media, Dunia Usaha Butuh Pers Terpercaya

“Tudingan itu tidak benar sama sekali. Saya merasa heran dengan tuduhan melakukan monopoli bisnis di penjara itu. Karena di dalam lapas (lembaga pemasyarakatan), ada banyak yayasan dan organisasi yang bekerja sama dengan pihak lapas,” ungkap Yamitema.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Sementara itu, pimpinan Yayasan Jeera, Raden Gusti menegaskan, pembentukan yayasan ini berawal dari semangat membina para narapidana. Hal itu supaya para narapidana bisa mengembangkan diri, keterampilan, kemampuannya setelah kembali ke lingkungan masyarakat.

“Saat itu, salah satu organisasi kepemudaan mengundang Yamitema. Organisasi kepemudaan itu bicara soal rencana melakukan pembinaan para napi (narapidana). Beliau merasa tergerak dengan semangat  karena napi pasti ingin hidup lebih baik setelah keluar nanti tapi mereka tak punya skill. Sehingga, kami bersepakat membentuk Yayasan Jeera ,” ujar Raden.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Bantah Tudingan Monopoli Bisnis di Penjara, Yayasan Jeera Ternyata Sudah Lakukan Ini

Raden mengatakan, sejak pembentukan yayasan ini pada 2016 lalu, sekitar 500 warga binaan sudah memperoleh pelatihan di bidang keterampilan. Di antaranya keterampilan tas kulit, barista kopi, seni musik, seni lukis, hingga membuat roti.

Raden juga membenarkan terkait isu artis Tio Pakusadewo yang pernah terlibat sebagai pelatih dalam kegiatan pembinaan seni lukis Yayasan Jeera. Namun, karena ada pelanggaran akhirnya Tio Pakusadewo pada diberhentikan.

“Ya, benar beliau pernah terlibat di yayasan ini. Beliau pernah melakukan pelanggaran sehingga dikeluarkan dari program,” katanya.

Baca Juga : Ketum Golkar Airlangga Hartarto Lakukan Pertemuan dengan AHY di Cikeas

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Sementara Karutan Cipinang, Ali Sukarno mengatakan, aktor Tio Pakusadewo memang pernah bergabung dengan program pembinaan Jeera Foundation.

“Artis senior ini pernah menjadi salah satu pengajar di bidang seni lukis. Namun Tio Pakusadewo pernah melakukan pelanggaran,” tuturnya.

Terkait dengan isu monopoli bisnis Jeera Foundation di penjara yang viral beredar, Ali menegaskan, yayasan itu merupakan pihak ketiga yang ditunjuk melalui MoU.

“Lembaga ini bergerak dalam bidang pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi warga binaan. Selama beberapa tahun jadi mitra pada bidang pembinaan, Jeera Foundation telah banyak berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan dan kemandirian warga binaan,” kata Ali. (Ecep/R13/HR Online)