Beranda Berita Nasional Situs Gedeng Mataram Kota Banjar, Belanda Pernah Dibuat Bingung karena Ini!

Situs Gedeng Mataram Kota Banjar, Belanda Pernah Dibuat Bingung karena Ini!

Gedeng-Mataram.jpg

harapanrakyat.com,- Keberadaan Situs Gedeng Mataram di Kota Banjar, Jawa Barat, tak lepas dari sejarah perjuangan pasukan Kerajaan Mataram islam menyebarkan agama islam di Pulau Jawa.

Tempat yang bernilai bersejarah itu berlokasi di pemukiman padat penduduk, tepatnya di Lingkungan Cikabuyutan Timur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman. Hingga saat ini, Situs Gedeng Mataram tersebut masih terawat dengan baik.

Juru kunci Situs Gedeng Mataram, Maman Suherman mengatakan, asal-usul situs ini bermula pada zaman dulu pasukan Mataram yang mendapat tugas untuk menyebarkan agama islam di pulau Jawa hingga Banten.

Asal-usul Situs Gedeng Mataram

Pasukan Mataram itu menyebar ke berbagai wilayah, termasuk wilayah Kerajaan Pajajaran yang di dalamnya terdapat Kerajaan Galuh.

Dalam perjalanannya menyebarkan agama islam, pasukan tersebut seringkali singgah untuk beristirahat di tempat yang saat ini bernama Situs Gedeng Mataram.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Baca juga: Situs Gedeng Mataram, Tempat Singgah Pasukan Kerajaan Mataram Islam di Banjar

“Pasukan Mataram Islam datang ke tempat ini dulunya untuk singgah dan beristirahat saat menyebarkan agama islam di pulau Jawa,” kata Maman Suherman, Jumat (10/3/2023).

Bahkan, dulunya di tempat itu terdapat sebuah masjid sebagai tempat ibadah dan pertemuan. Namun saat ini keberadaan masjid itu berubah menjadi bangunan sekolah.

Menurut sejarahnya, karena sering menjadi tempat singgah dan beristirahat, akhirnya keberadaan pasukan Mataram yang menyebarkan agama islam itu diketahui oleh pasukan Belanda.

Mereka akhirnya terkepung oleh pasukan Belanda yang pada saat itu sedang memperluas daerah kekuasaannya. Sehingga pada saat itu mereka berusaha untuk menangkap pasukan Mataram.

Akan tetapi, alangkah terkejutnya pasukan Belanda saat akan menangkap pasukan Kerajaan Mataram yang secara tiba-tiba menghilang dengan cepat.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

“Ketika Belanda akan menangkap pasukan Mataram, tiba-tiba mereka menghilangkan entah ke mana. Sehingga Belanda kebingungan karena tadinya terlihat depan mata kepala,” terangnya.

Menurutnya, peristiwa menghilangnya pasukan Mataram itu terjadi sekitar abad ke 1628. Akan tetapi hingga saat ini keberadaan pasukan tersebut tidak ada yang tahu.

Ia menjelaskan, berdasarkan cerita secara turun temurun nama Gedeng Mataram diambil dari kata “Gegeden” yang memiliki arti pejabat atau pemimpin.

“Cerita dulu Gedeng itu artinya Gegeden atau pemimpin. Tapi entah itu pemimpin pasukan atau orang kepercayaan dari kerajaan saya juga tidak tahu persis,” jelasnya.

Jadi Tempat Keramat

Setelah peristiwa itu, tempat tersebut kini masyarakat menyebutnya dengan nama situs Gedeng Mataram. Bahkan, tidak sedikit orang menjadikan situs tersebut sebagai tempat keramat.

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

“Banyak masyarakat dari berbagai daerah datang ke sini kebanyakan untuk berziarah. Selain itu ada juga kepentingan lain seperti penyembuhan karen penyakit yang penyebab dari hal ghaib. Saya juga sudah dapat izin prakteknya dari Kejaksaan Negeri Kota Banjar,” paparnya.

Lanjut Maman, awalnya ia tidak pernah berpikir menjadi seorang juru kunci karena dulunya ia hanya memiliki niat untuk membersihkan dan merawat tempat tersebut.

“Jadi saya ini dulu anggota polisi dan dinas terakhir menjabat sebagai Kapolsek Lakbok. Setelah pensiun kemudian pada tahun 1975 saya menjadi juru kunci sampai sekarang. Karena juru kunci pertama itu bernama H. Ibrahim, kedua Muhamad, ketiga Suhanda, dan sekarang saya karena keturunan Suhanda tidak mau meneruskan” pungkasnya. (Sandi/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)