harapanrakyat.com,- Air Cikahuripan merupakan salah satu situs dan keragaman potensi alam di kawasan hutan Gunung Sangkur, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.
Situs Air Cikahuripan tersebut dikenal karena memiliki sumber mata air yang jernih. Istimewanya, airnya tak pernah kering meski saat musim kemarau panjang.
Salah seorang warga setempat, Hataswara mengatakan, sumber mata air tersebut dinamakan Cikahuripan memiliki makna air penghidupan. Warga menyebut demikian karena airnya tidak pernah mengering meski musim kemarau.
Selain itu, airnya juga jernih dan lokasinya asri. Lokasi air Cikahuripan tersebut berada di bawah kaki bukit Gunung Sangkar tepatnya di lingkungan Sukamaju, Desa Mulyasari.
Situs Air Cikahuripan memiliki sumber mata air yang tidak begitu besar tetapi tidak pernah kering. Kedalamnya sekitar satu meter dengan lebar sekitar tiga meter dengan ketinggian dua meter.
“Airnya tidak pernah mengering meski sumber mata airnya kecil. Warga di sini menyebutnya air Cikahuripan,” kata Hata kepada harapanrakyat.com, Sabtu (11/2/2023).
Mandi di Situs Air Kahuripan Konon Hajatnya Terkabul
Menurut penuturan orang yang pernah bertadabur ke lokasi itu sumber mata air tersebut konon memiliki tuah tersendiri. Warga yang mandi mata air tersebut konon hajatnya dapat terkabul.
Namun begitu, warga masyarakat sudah menganggap lokasi air Cikahuripan tersebut sesuatu yang biasa. Hanya beberapa saja yang masih sering berkunjung ke lokasi.
“Berdasarkan penuturan airnya mengandung magis, ada orang yang berdabur mandi, anu gaduh maksud kacumpon. Hajatnya terkabulkan,” katanya.
Baca Juga: Kawasan Gunung Sangkur Kota Banjar Bakal Jadi Wisata Ekobudaya, Begini Kata Aktivis HMI
Sumber mata air tersebut tidak pernah mengering karena pepohonan kawasan hutan Gunung Sangkur yang masih asri. Sehingga mampu menyimpan air melalui resapan tanah.
“Airnya memang tidak pernah kering. Tapi warga masyarakat jarang yang memanfaatkan sumber mata air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, menurut Kepala Desa setempat, Wawan Gunawan, akan membuat desa wisata dengan konsep wisata ekobudaya. Tujuannya untuk melestarikan sejumlah potensi kekayaan alam dan budaya.
Beberapa potensi yang akan dikembangkan menjadi wisata ekobudaya tersebut yakni air Cikahuripan, Situs Batu Entep, domba kempleng, pertunjukan onen-onen Sangkur, domba kempleng, kerajinan wayang golek dan gadi budayasari.
“Potensi wisata dan kebudayaan lokal yang sudah berjalan selama ini akan kita integrasikan dengan kawasan desa wisata ekobudaya. Ini sebagai tahap rintisan,” katanya. (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)