Beranda Berita Subang Siswa dan Guru di 200 Sekolah di Bandung Akan di Tes Covid-19

Siswa dan Guru di 200 Sekolah di Bandung Akan di Tes Covid-19

be493aedaff126866096e9ed93f143fa.jpg

KBRN, Bandung : Sebanyak 200 sekolah dari total 2.005 sekolah di Kota Bandung yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan melakukan rapid tes antigen ke siswa dan guru. Pelaksanaan rapid tes antigen secara acak dilakukan pekan Oktober. 

“Jadi itu 10 persen dari sekolah yang diizinkan PTM nanti hasil random itu dibawah 1 persen ditracing dia kontak erat dengan siapa. Kalau hasil 1 sampai 5 persen satu rombongan belajar yang ditrasing kalau diatas 5 persen sekolah ditutup,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Jumat (1/10/2021). 

BACA JUGA:  LSM AKSI Apresiasi Keputusan PJ Bupati Subang Cabut SK Relokasi Pasar Pujasera

Yana menututurkan, kurang lebih 200 sekolah yang disampling akan dilakukan rapid tes antigen. Sedangkan jumlah siswa yang akan disampling masih dalam proses pendataan oleh pihak Dinas Pendidikan. Yana mengatakan pelaksanaan rapid tes antigen akan dilaksanakan segera. 

Sementara itu Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan Dinas Pendidikan Kota Bandung sudah ditugaskan untuk segera melaksanakan rapid tes antigen secara acak tersebut. Sejauh ini, ia mengatakan pelaksanaan PTM terbatas berjalan dengan lancar meski terjadi pro kontra diantara orang tua. 

BACA JUGA:  DPRD Subang Kembali Berduka: Legislator Senior PAN H Lutfi Isror Alfarobi Tutup Usia

“Pantauan pak sekda di lapangan, pak wakil wali kota semua masih ada pro kontra orang tua tapi alhamdulillah perjalanannya prokes sudah ada 2.005 yang melaksanakan tapi masih ada pro kontra,” bebernya.

Ia menegaskan, pihaknya memberikan keleluasaan kepada orang tua siswa yang memilih tidak ingin anaknya mengikuti belajar tatap muka. Mereka dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh. 

BACA JUGA:  Mahasiswa STIESA Subang Belajar Pengelolaan Rantai Pasok dan CSR di PT DAHANA

“Kita prinsip dasarnya kita memberikan keleluasaan kepada orang tua murid ketika mereka berbeda. Mereka masih tidak ada izin orang tua maka tidak boleh,” bebernya.

Oded menambahkan, pihaknya juga terus menggenjot vaksinasi bagi usia 12 sampai 17 tahun. Pihaknya pun merasa bersyukur sebab kondisi pandemi Covid-19 di Kota Bandung melandai. 

“Alhamdulillah berdasarkan laporan pak sekda sebagai gugus tugas kondisi Kota Bandung cukup landai cukup baik menggembirakan,” tandasnya.