Beranda Berita Nasional Selesai Revitalisasi, Sistem Sanitary Landfill TPA Cibeureum Kota Banjar Bisa Layani Hingga...

Selesai Revitalisasi, Sistem Sanitary Landfill TPA Cibeureum Kota Banjar Bisa Layani Hingga 20 Tahun

TPA.jpg

harapanrakyat.com,- Usai direvitalisasi, sistem Sanitary Landfill TPA Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, bisa melayani hingga 20 tahun ke depan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar, Eri Kusmara Wardana, saat meresmikan hasil revitalisasi dan pembuatan bak baru, Kamis (28/12/2023).

Eri mengatakan, Pemerintah Kota Banjar terus berupaya untuk meningkatkan pengolahan sampah yang lebih baik. Salah satunya dengan melakukan revitalisasi TPA Cibeureum.

Pengolahan sampah di TPA Cibeureum pun dengan menggunakan sistem Sanitary Landfill. Metode tersebut dilakukan dengan cara menumpuk sampah di bak baru, kemudian memadatkan, lalu menimbunnya menggunakan tanah.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

“Di sini ada sel baru untuk pembuangan nanti ke depannya. TPA Cibeureum menggunakan sistem Sanitary Landfill, dan harus ditopang oleh keberadaan instalasi pengolahan air limbah yang mumpuni,” kata Eri.

Baca Juga: Masa Pakai Sudah Habis, Lahan TPAS Cibeureum Banjar Diperluas

Ia menjelaskan, dengan adanya revitalisasi dan pembuatan sel baru, sistem Sanitary Landfill TPA Cibeureum bisa melayani pembuangan sampah hingga 20 tahun ke depan.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

“Mudah-mudahan semua ini bisa menopang, mewujudkan Kota Banjar sebagai kota idaman dan asri,” harapnya.

Eri menyebut, secara keseluruhan TPA Cibeureum memiliki kapasitas sebanyak 100 ribu ton untuk menampung sampah.

“Kalau misalnya dikatakan TPA di mana saja, ya di sini. Kalau ini sudah penuh beberapa puluh tahun ke depan jadilah sel aktif,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait air pengolahan limbah nantinya akan masuk ke sungai setelah disterilkan. Hal itu dengan dibuktikan pada kolam akhir yang ditanam ikan.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Kalau ikan hidup berarti aman, dan akan dilakukan pengecekan secara berkala setiap satu bulan. Dengan patokan oleh para peneliti menganalisis minimal 100 meter dari bibir sungai. Harapan kita beres satu masalah tapi tidak menyisakan masalah. Artinya, sampah beres, lingkungan terjaga dan air tidak tercemar,” pungkas Eri. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)