Beranda Berita Nasional Selamatkan Keponakan, Ni Kadek Wahyu Antari Tewas

Selamatkan Keponakan, Ni Kadek Wahyu Antari Tewas

b98399155d7cb9967c9c4e47fea78797.jpeg

KBRN, Bangli:  Gempa bumi berkekuatan 4,8 SR di Bali pada Sabtu (16/10/2021) meninggalkan kesedihan.  Seorang warga bernama Ni Kadek Wahyu Antari meninggal dunia lantaran menyelematkan keponakannya dari gempa tersebut.

I Made Diksa, salah seorang kerabat korban bercerita dalam kejadian gempa bui itu, korban Ni Kadek Wahyu Antari berupaya menyelamatkan keponakannya Lionel Adi Putra.

Sambil menggendong keponakannya itu, korban Kadek  Wahyu Antari, berlari ke arah Danau Batur. Namun naas, keduanya dihadang oleh jurang sehingga mereka langsung dihantam oleh bebatuan dari runtuhan tebing di atas rumah mereka.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

“Korban sambil memeluk keponakan panik kemudian berlari, namun sayang di depan mereka ada jurang. Tubuh mereka pun dihantam batu dan menimbunnya,” tutur Diksa pilu saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/10/2021).

Saat kejadian, kata I Made Diksa, para korban sedang tertidur lelap. Namun tiba-tiba mereka dikagetkan oleh guncangan gempa yang cukup keras. Tidak berselang, suara gemruh tebing pun terdengar dan material langsung menerjang rumah mereka.

“Semuanya kalang kabut menyelamatkan diri,” tutur Diksa, yang menjabat Perbekel Desa Abang Batu Dinding itu.

Sedangkan korban selamat Made Mudawati (42), Nopa Nopita Sari (18) dan I Gede Solikin (28). Dua korban selamat kini dirawat di RSUD Bangli karena mengalami patah tulang, sementara yang mengalami luka ringan dirawat di Puskesmas Kintamani IV.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

Diketahui, sebanyak 5 rumah kepala keluarga (KK) warga yang tinggal di kaki perbukitan Kintamani ini, porak poranda pasca-dihantam tanah longsor akibat gempa bumi berkekuatan 4,8 SR, Sabtu (16/10/2021).

Sementara itu, Kapolres Bangli AKBP I Gusti  Agung Dhana Aryawan didampingi Kasi Humas Polres Bangli Iptu I Wayan Sarta menyebutkan, bencana tanah longsor terjadi akibat gempa bumi dini hari tadi sekitar pukul 04.00 wita. Setidaknya, ada 8 titik longsor termasuk tanah longsor yang menimpa rumah korban.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

“Ada 4 korban yang sempat tertimbun, dua bisa diselamatkan dan dua meninggal dunia,” ujar Kapolres.

Kata dia, pihaknya bersama TNI, BPBD Propinsi Bali, Kabupaten Bangli serta intansi terkait bersama sama melaksanakan evakuasi terhadap korban tanah longsor.

“Karena akses jalan darat tertutup oleh timbunan longsor kami menggunakan jalur air sehingga para korban diangkut menggunakan boot (kapal) oleh anggota kami,” ucap Kapolres. (imr)