Beranda Berita Nasional Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Digelar di Ciamis, Ini Tujuannya

Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Digelar di Ciamis, Ini Tujuannya

Sekolah-Lapang-Pengembangan-Usaha-Tani-Digelar-di-Ciamis-Ini-Tujuannya.jpeg

harapanrakyat.com,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Jabar, menggelar kegiatan sosialisasi sekolah lapang pengembangan usaha tani spesifik lokalita, Kamis (1/12/2022) di aula Distan Ciamis.

Kegiatan itu pun diikuti oleh Dinas Pertanian Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.

Sekolah lapang ini merupakan proses pembelajaran non formal untuk para petani, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bertani.

Mulai dari mengenali potensi, membuat rencana usaha identifikasi, mengatasi permasalahan pertanian, serta menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumberdaya dan disinergikan dengan wawasan lingkungan. Sehingga usaha tani akan lebih efisien berproduktivitas dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganCiamis Slamet Budi Wibowo, SP., MSi, saat menyampaikan sambutan, mengapresiasi kehadiran Penyuluh Pertanian khususnya pada Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Daerah (THL-TBPPD) yang merupakan kontribusi Provinsi Jawa Barat, terhadap pembangunan pertanian daerah.

BACA JUGA:  Peringati Hakordia 2024, DAHANA Sosialisasi Update SMAP

“Saya ucapkan terimakasih kepada Provinsi Jawa Barat dan DPRD Jawa Barat atas perhatiannya kepada Petani di Kab. Ciamis, karena adanya pendampingan yang selalu diberikan oleh para kawan-kawan Penyuluh Pertanian (THL-TBPPD),” ujar Slamet.

Kata dia, salah satu dampak kehadiran penyuluh yang dapat dibuktikan, adalah dengan adanya peningkatan produksi padi pada lahan demfarm yang berada di Kecamatan Lakbok saat Farm Field Day September lalu.

“Keberhasilan itu, salah satunya karena ada kehadiran penyuluh yang selalu mendampingi para petani dalam mengelola lahan tersebut,” katanya.

Baca juga: Upaya Pengendalian Inflasi, Dinas Pertanian Ciamis Berikan Bantuan Produk dan Benih Hortikultura

Saat Kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani di Ciamis, Dinas Pertanian Jabar Apresiasi Penyuluh Pertanian

Senada, Ajat Sudrajat, SP., Msi, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, mengapresiasi para Penyuluh Pertanian yang selama ini telah berkontribusi dalam proses pembangunan pertanian di Jawa Barat.

BACA JUGA:  DAHANA Aktif Mengembangkan Produk Alutsista Indonesia

Terbukti terkait produksi terkini, berdasarkan angka sementara, Jawa Barat dapat melampaui Jawa Tengah.

“Meski memiliki luas baku lahan yang lebih sedikit, namun kita memiliki produktivitas lebih tinggi, yang mana terdapat peran Penyuluh Pertanian disini, mudah-mudahan kita bisa terus sama-sama banyak berkontribusi untuk pembangunan pertanian Jawa Barat,” jelasnya.

Ajat Sudrajat pun mengingatkan kepada para penyuluh, selaku pendamping para petani terkait bertambahnya tantangan dalam pembangunan pertanian yang akan semakin berat.

Penyuluh kata Ajat, dituntut untuk mampu kreatif dan inovatif, karena ada kewajiban dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas dengan kondisi iklim dewasa ini yang tidak menentu dan berbagai kendala lainnya yang semakin menantang.

“Jadi kalian sebagai pejuang pangan, serta ada program Petani Milenial Jawa Barat yang harus dikawal dan disukseskan,” pungkasnya.

BACA JUGA:  DAHANA Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sukabumi

Sementara itu, Koordinator Sub Sektor Ketenagaan Penyuluhan, Rijki Aulia Rahmayani mengingatkan kepada para penyuluh, agar sekolah lapang pengembangan usaha tani ini harus dilaksanakan sebaik-baiknya.

“Sekolah lapang mengajarkan banyak hal yang bermanfaat bagi petani dan penyuluh. Dengan sekolah lapang ini kami berharap, kualitas SDM pertanian, produktivitas pertanian bisa meningkat dan kesejahteraan petani meningkat,” ungkap Rijki.

Lanjutnya, sekolah lapang menjadi langkah cukup efektif, karena cocok untuk metode belajar orang dewasa, karena sifatnya yang tidak formal, proses pembelajaran dilakukan di lapangan yang jelas sudah ada objek nyata.

“Langkah ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi petani yang bermuara pada kesejahteraan petani di Jawa Barat,” pungkasnya. (Fahmi/R8/HR Online/Editor Jujang)