KBRN, Jakarta: Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Anindito Aditomo mengeklaim, sekolah-sekolah di pelosok bersemangat menyambut tantangan penerapan Kurikulum Merdeka.
Menurutnya, penerapan kurikulum baru ini cukup menantang dan perlu waktu dalam penyesuaiannya.
“Memang cukup menantang dan perlu waktu untuk menyesuaikan, tapi sekolah-sekolah di pelosok pun bersemangat dan bisa menyambut tantangan tersebut,” kata Anindito, Senin (14/2/2022).
Dia menuturkan, secara umum guru di sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka merasa bahwa kurikulum ini mendorong mereka untuk lebih fokus pada proses dan kualitas pembelajaran.
Anindito menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengunggah informasi mengenai kajian akademik Kurikulum Merdeka di laman resmi Kemendikbud Ristek.
Dia mengajak masyarakat mencermati penjelasan dalam kajian tersebut
“Silakan baca naskah akademiknya ya, hari ini atau besok akan kami unggah di website kurikulum.kemendikbud.go.id,” tambahnya.
Sebelumnya, Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim secara resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai nama baru dari Kurikulum Prototipe pada Jumat (11/2/2022).
Nadiem menuturkan, Kurikulum Merdeka akan mulai diluncurkan di sekolah-sekolah lain selain sekolah penggerak.
Meski demikian, dia menyebut sekolah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap atau sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah.