harapanrakyat.com,- Sumur Panyipuhan di Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kerap didatangi banyak orang. Konon air Sumur Panyipuhan yang berada di Dusun Kedungcaung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing itu mempunyai banyak khasiat.
Sumur yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Galuh itu memiliki ukuran kecil. Kedalamannya pun tidak sampai setengah meter. Meski begitu, air yang ada di dalam sumur tersebut tidak pernah surut.
Juru kunci (kuncen) Sumur Panyipuhan, Oyon (66) menuturkan, berdasarkan dari cerita orang tua dulu, sumur ini dibuat oleh tokoh Kerajaan Galuh.
“Jadi, pada saat itu salah satu tokoh Kerajaan Galuh ingin membuat tempat “sipuh badan” (pembersih badan). Bahkan katanya zaman dahulu itu kalau ada orang yang mau sakti disipuh (bersihkan) dulu badanya di Sumur Panyipuhan Karangkamulyan ini,” tuturnya, Selasa (27/06/2023).
Oyon menjelaskan, Sumur Panyipuhan mempunyai keistimewaan. Konon jika seseorang mandi di sini niatnya akan terkabul. Maka dari itu, orang-orang yang datang ke tempat ini percaya bahwa air dari Sumur Panyipuhan mempunyai karomah atau khasiat.
“Yang datang ke sini itu banyak, namun dari luar kota seperti Bekasi, Karawang, Cikampek dan kota-kota lainnya. Mereka yang datang itu biasanya karena ingin naik pangkat di pekerjaannya, atau untuk kesehatan dan sebagainya,” ungkap Oyon.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Sunda Galuh, Prasasti Kebon Kopi II 932 sebagai Petunjuk
Sumur Panyipuhan di Karangkamulyan Ciamis Harus Dilestarikan
Ia juga mengatakan, air Sumur Panyipuhan tidak pernah surut. Meski dipakai mandi oleh 100 orang, airnya tidak pernah habis walaupun ukuran sumur kecil.
“Iya betul, bahkan kalau ada yang mandi sampai 100 orang juga tidak surut-surut airnya,” terang Oyon.
Sementara itu, Kepala Desa Karangkamulyan, Uus Uswandi menambahkan, Sumur Panyipuhan sudah ada sejak dulu.
“Sedikit memaknai dari nama Sumur Panyipuhan ini, bahwa “Nyipuh” itu seperti halnya bisa disempurnakan. Misalkan yang tumpul bisa tajam kembali, atau yang tadinya redup bisa terang lagi,” katanya.
Uus juga membenarkan kalau pengunjung yang datang memang kebanyakan dari luar daerah Ciamis. Orang yang datang juga memiliki tujuan berbeda-beda, tergantung dari niatnya.
Uus selaku Kepala Desa Karangkamulyan menilai, Sumur Panyipuhan ini sebagai kearifan lokal yang harus tetap dilestarikan.
“Terpenting bisa memaknai peninggalan nenek moyang kita ini supaya bisa berjalan seiring dengan kepercayaan dan agama kita. Selain itu, Sumur Panyipuhan di Karangkamulyan ini bisa juga kita jadikan sebagai nilai kemanfaatan dan keberkahan bagi kita semua,” pungkas Uus. (Feri/R3/HR-Online/Editor: Eva)