harapanrakyat.com,- KH Wawan Abdul Malik Marwan meminta maaf atas pernyataannya terkait penolakan perubahan Ciamis jadi Galuh, Jumat (17/3/2023).
Sebelumnya KH Wawan menyatakan kekhawatirannya terkait perubahan nama Ciamis jadi Galuh. Ia khawatir perubahan nama tersebut memunculkan kemusyrikan atas nama budaya.
Pernyataan tersebut mendorong sejumlah budayawan mendatangi rumah KH Wawan Abdul Malik Marwan di Kecamatan Baregbeg, Jumat (17/3/2023) siang.
Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis, Yat Rospia Brata mengatakan, kedatangan para budayawan tersebut untuk tabayun terkait pernyataan KH Wawan di media massa.
“Kita bersama para budayawan datang ke rumah KH Wawan dalam rangka tabayun dan meluruskan apa yang diucapkan beliau di media sosial maupun media massa. Terutama kata-kata kemusyrikan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, kita datang langsung ke sini. Itupun atas dasar undangan dari pemilik rumah,” ujar Yat.
Yat menjelaskan, permasalahan yang timbul akibat kesalahpahaman tersebut sudah bisa diredam.
“KH Wawan dalam statemennya itu tidak bermaksud menyinggung para budayawan terutama beliau sudah meminta maaf. Semoga permasalahan ini bisa menjadi pelajaran untuk semua pihak. Terutama kepada seluruh budayawan agar tidak bereaksi berlebihan,” tandasnya.
Baca Juga: Front Persaudaraan Islam Tolak Perubahan Ciamis Jadi Galuh, Ini Alasannya
Sementara itu, KH Wawan menyampaikan permintaan maaf kepada para budayawan di kabupaten Ciamis atas pernyataannya..
“Saya mengucapkan terima kasih dan sangat bersyukur para budayawan melakukan tabayun secara langsung ke rumah saya pribadi. Kesalahpahaman ini sudah selesai dan sudah islah,” katanya.
KH Wawan menegaskan pernyataannya terkait perubahan Ciamis jadi Galuh tidak bermaksud menyinggung para budayawan.
“Saya sudah meminta permohonan maaf kepada seluruh budayawan atas statemen saya dan permohonan maaf saya sudah diterima dengan baik, alhamdulilah,” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)