Beranda Berita Subang Satu Desa Satu TV, Dorong Literasi Digital, Media Pedesaan

Satu Desa Satu TV, Dorong Literasi Digital, Media Pedesaan

2c2cdfd689469ddfae1f46f815f0641f.jpg

KBRN, Bandung: CEO PT BDS, Khairullah mengatakan bahwa TV Desa harus tumbuh dari desanya sendiri, dengan memanfaatkan potensi yang ada, baik Sumber Daya Alam maupun Seni Budaya.

“Kami berharap di desa tumbuh enterpreneur, dengan program Satu Desa Satu TV ini,” ucapnya Kamis, (27/1/2022).

Pihaknya berharap digitalisasi di pedesaan terus berkembang, dengan semakin adanya broadcast center mini di desa-desa.

“Sehingga bottom up atau dari bawah keatas, yakni masyarakat pedesaan atau pelaku kreatif dari desa, yang aktif memunculkan konten-konten desanya, sehingga bukan hanya ekonomi tetapi juga menyentuh seni budaya,” tambahnya.

BACA JUGA:  KH. Badruzzaman Sampaikan Pesan di Hari Guru Nasional: “Guru Berdaya, Indonesia Jaya”

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat, Bedi Budiman berharap melalui program Satu Desa Satu TV, maka memunculkan kreatifitas di masyarakat pedesaan.

“Jawa Barat merupakan penyangga ibu kota, tapi masih ada daerah yang blank spot. Maka kami mendorong agar literasi media digital terus diupayakan,” terangnya. 

Bedi menuturkan dengan program tersebut, maka dapat mengangkat ekonomi kreatif di desa-desa, dengan memunculkan konten-konten lokal dan ciri khas dari masing-masing daerah. 

BACA JUGA:  Kota Subang Menurut Catatan Sejarah

“Jadi bisa mendongrak ekonomi kreatif yang ada di desa-desa, seperti di Cirebon, yakni mengangkat kesenian dan kebudayaannya untuk film-film pendek. Tinggal bagaimana membimbing dan membina sehingga ada daya tarik bagi masyarakat,” jelasnya. 

Ia juga menerangkan selain ekonomi, juga bisa ikut mengangkat kesenian dan kebudayaan di pedesaan. Hal tersebut, dapat ikut melestarikan seni budaya di Jawa Barat. 

“Juga ikut memperkenalkan kesenian dan kebudayaan di setiap desa, karena ada kekhasan masing-masing, kemudian dikemas sehingga lebih menarik dan dinikmati,” tuturnya.

BACA JUGA:  Persikas Subang Skuad Liga 2 2024/2025

Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet mengatakan bahwa melalui program tersebut, maka dapat melakukan pemerataan frekuensi di Jawa Barat. Mengingat masih banyak daerah yang masih menjadi blank spot. 

“Maka KPID Jabar mendukung kawasan literasi media digital, karena masih banyak kawasan di Jawa Barat yang blank spot,” ungkapnya.

Menurutnya masyarakat di pedesaan perlu didorong terkait literasi media digital. Sehingga pemerataan frekuensi digital menjadi lebih baik dan menyebar.