KBRN, Subang : Siapa bilang mengikuti tradisi harus selalu berarti menjadi usang? Buktinya pada Festival Sarung Majalaya, yang diselenggarakan di Thee Matic Mall Kec. Majalaya Kab. Bandung, puluhan pegiat UMKM yang tergabung dalam Forum UMKM Nuswantara (FUN), mampu menyulap Sarung motif poleng camat, yang konon katanya sudah lahir jauh sebelum Indonesia merdeka, menjadi beragam bentuk kreatifitas yang sangat relevan dengan kebutuhan masa kini.
“Sarung Majalaya dikenal sebagai icon yang dulu menjadikan kecamatan Majalaya Kab. Bandung ini, dikenal sebagai Kota Dollar.” Tutur Budi Yusep Nurzaman, Ketua Forum UMKM Nuswantara (FUN) Kab. Bandung, pada sambutan pembukaan Festival Sarung Majalaya hari Kamis, 10 Maret 2022.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh Anggota DPD RI Dapil Jawa Barat, Drs. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes. Serta dibuka oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kab. Bandung, H. Emma Dety Permanawati Fadhilah.
Dety juga didampingi oleh Asisten Daerah 2 Bidang Perekonomian Kab. Bandung, Bapak H. Marlan, S.Ip, serta Asisten Daerah 3 Bidang Administrasi Umum, Hj. Nina Setiana. Hadir juga Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung, Dicky Anugerah, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab. Bandung, Didin Sahidin. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat juga turut mengirimkan perwakilan di acara tersebut.
Selain itu, acara pembukaan ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas dan pegiat UMKM seperti HIPMI, Republik Bikers Indonesia, serta komunitas-komunitas textil serta seni dan tradisi lainnya. Para pengunjung festival ini juga disuguhi dengan berbagai hiburan kesenian seperti persembahan seni tari-tari tradisional, pencak silat, angklung, hingga Fashion Show yang menampilkan 3 designer lokal dengan koleksi design fashion berbahan sarung khas Majalaya. Koleksi ini diperagakan oleh para putri desa melintasi catwalk sesuai dengan arahan dari para desainer, yaitu Yanti Lidiati, Dianti Sari Hendralia, serta Rida. Yanti dan Rida dikenal sebagai Desainer asli dari kecamatan Majalaya, sementara Dianti adalah Desainer yang didatangkan dari Gerakan Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif (DEWI EKA).
“Fashion show ini terasa luar biasa, karena diperagakan oleh para Putri Desa yang mampu menampilkan otentitas pesona khas Majalaya. Sebuah kebanggan bagi kami dapat belajar dan berkolaborasi dengan Fashion Designer Senior asli Majalaya, Ibu Yanti, yang mampu menginspirasi kami mengubah kain sarung Majalaya menjadi busana casual dengan gaya masa kini.” Tutur Dianti.