Beranda Berita Subang Sarana dan Prasarana SMP di Subang Butuh Perhatian: Fokus Perbaikan Ruang Kelas...

Sarana dan Prasarana SMP di Subang Butuh Perhatian: Fokus Perbaikan Ruang Kelas Rusak

Sarana dan Prasarana SMP di Subang Butuh Perhatian: Fokus Perbaikan Ruang Kelas Rusak
sumber : jabarpress

Sarana dan Prasarana SMP di Subang Butuh Perhatian: Fokus Perbaikan Ruang Kelas Rusak – SUARASUBANG.Sejumlah sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kabupaten Subang tengah menghadapi permasalahan serius terkait sarana dan prasarana, khususnya kondisi ruang kelas siswa. Banyak ruang kelas mengalami kerusakan, mulai dari kerusakan ringan hingga berat, yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Menyikapi hal ini,

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang mengambil langkah cepat untuk melakukan perbaikan sebagai prioritas utama di tahun 2024.

Kondisi Sarana Prasarana Sekolah di Subang

Kabupaten Subang memiliki total 179 SMP, terdiri dari 76 SMP Negeri dan 103 SMP Swasta. Dari jumlah tersebut, hampir semua sekolah membutuhkan perhatian, baik dalam bentuk perbaikan maupun pengadaan fasilitas baru. Berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik), kondisi ruang kelas SMP Negeri di Subang dapat dirinci sebagai berikut:

  • Rusak berat: Sekitar 5 persen
  • Rusak sedang: Sekitar 15 persen
  • Rusak ringan: Sekitar 25 persen
  • Kondisi baik: Lebih dari 50 persen

Kerusakan tersebut tidak hanya memengaruhi kenyamanan siswa, tetapi juga berpotensi menghambat aktivitas belajar mengajar. Oleh karena itu, perbaikan ruang kelas menjadi langkah strategis yang diambil oleh pemerintah daerah melalui Disdikbud Subang.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Subang

Menurut Kepala Bidang Pembinaan SMP, Leni Lesnawati, M.Pd., pihaknya telah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Fokus perbaikan diutamakan pada sekolah dengan kerusakan berat dan sedang.

BACA JUGA:  DAHANA Tawarkan Quarry Management pada Pameran Konstruksi Indonesia

“Alhamdulillah, Pak Penjabat Bupati sangat mendukung upaya ini. Beliau sering meninjau langsung ke sekolah-sekolah untuk melihat mana saja yang butuh perbaikan segera,” ujar Leni.

Dukungan dari Penjabat Bupati Subang tidak hanya berupa kunjungan lapangan, tetapi juga pengalokasian anggaran yang memungkinkan perbaikan dilakukan lebih cepat. Intervensi perbaikan telah dimulai pada tahun 2024, dengan rencana lanjutan untuk menangani kerusakan yang belum tercover di tahun berikutnya.

Langkah-Langkah Perbaikan Sarana dan Prasarana

  1. Pendataan dan Prioritas Perbaikan
    Disdikbud Subang melakukan pendataan menyeluruh melalui dapodik untuk menentukan prioritas sekolah yang membutuhkan perbaikan segera. Sekolah dengan kerusakan berat mendapatkan prioritas utama, diikuti oleh kerusakan sedang. Sementara itu, kerusakan ringan diharapkan dapat ditangani oleh pihak sekolah secara mandiri melalui dana operasional sekolah.
  2. Monitoring dan Evaluasi (Monev)
    Monitoring dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa setiap tahap perbaikan berjalan sesuai rencana. Monev juga bertujuan untuk memastikan bahwa intervensi yang dilakukan tepat sasaran.
  3. Intervensi Pemerintah Daerah
    Pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk mengalokasikan dana perbaikan sarana prasarana di SMP Negeri. Selain itu, sekolah-sekolah yang belum mendapat intervensi pada tahun 2024 diusulkan untuk masuk dalam rencana anggaran tahun 2025.
  4. Kerjasama dengan Pihak Terkait
    Disdikbud Subang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Penjabat Bupati dan Dinas terkait lainnya, untuk mempercepat proses perbaikan. Pengawasan ketat dilakukan agar kualitas perbaikan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
BACA JUGA:  Persikas Subang Skuad Liga 2 2024/2025

Tantangan dalam Perbaikan Sarana Prasarana

Meski program perbaikan telah berjalan, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, di antaranya:

  • Anggaran yang terbatas: Dengan banyaknya sekolah yang membutuhkan perhatian, alokasi anggaran harus direncanakan secara matang agar semua kebutuhan dapat terpenuhi.
  • Kondisi geografis: Beberapa sekolah berada di wilayah terpencil, sehingga memerlukan logistik khusus untuk mendistribusikan bahan bangunan dan alat perbaikan.
  • Jumlah sekolah yang banyak: Dengan total 179 SMP, diperlukan waktu dan tenaga ekstra untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara menyeluruh.

Dukungan dari Penjabat Bupati Subang

Penjabat Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., memberikan perhatian serius terhadap kondisi sarana dan prasarana sekolah. Dalam berbagai kesempatan, beliau menyampaikan komitmennya untuk memastikan bahwa setiap anak di Kabupaten Subang mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.

BACA JUGA:  FSPMI dan Aliansi Buruh Subang Unjuk Rasa, Tuntut UMK 2025 Sebesar Rp4,3 Juta

“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Perbaikan sarana dan prasarana sekolah merupakan bagian dari upaya mencetak generasi unggul di masa depan,” ujarnya dalam sebuah kunjungan ke salah satu SMP Negeri di Subang.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, diharapkan kondisi sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Subang dapat semakin membaik. Pemerintah daerah dan Disdikbud Subang terus berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Dukungan masyarakat dan pihak sekolah juga sangat diharapkan untuk mempercepat proses perbaikan.

Di tahun-tahun mendatang, perhatian terhadap pendidikan di Subang diharapkan tidak hanya berhenti pada perbaikan ruang kelas, tetapi juga pada pengembangan fasilitas lain seperti laboratorium, perpustakaan, dan ruang olahraga.

Perbaikan sarana dan prasarana sekolah, terutama ruang kelas di SMP Negeri Kabupaten Subang, menjadi salah satu prioritas utama Disdikbud Subang. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, proses ini berjalan sesuai rencana, meski menghadapi berbagai tantangan.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan siswa, tetapi juga mencerminkan komitmen Kabupaten Subang dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi generasi penerus. Mari kita bersama-sama mendukung upaya ini untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi dunia pendidikan di Subang.