Beranda Berita Subang Sanatsu, Sabun Nanas Ajaib dari Siswa MTsN Subang yang Siap Harumkan Jawa...

Sanatsu, Sabun Nanas Ajaib dari Siswa MTsN Subang yang Siap Harumkan Jawa Barat

Sanatsu sabun nanas MTsN 1 Subang

Satu lagi kabar harum—secara harfiah—datang dari Kabupaten Subang. Dari tangan kreatif tiga siswi MTsN 1 Subang, lahirlah Sanatsu, sabun ramah lingkungan berbahan dasar kulit nanas yang kini menembus tiga besar Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2025.

Selasa (4/11/2025), aula MTsN 1 Subang terasa seperti laboratorium ide. Di sana digelar verifikasi dan validasi KIJB 2025, dihadiri langsung oleh Sekda Subang H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., Kepala BP4D Iwan Syahrul Anwar, S.STP., Kepala Kemenag Subang Dr. H. Badruzaman, S.Ag., M.Pd., serta tim juri dari Pemprov Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Dr. H. Badruzaman tak menyembunyikan rasa bangganya.

“Kami bersyukur bisa menjadi bagian dari KIJB 2025. Sanatsu adalah bukti bahwa siswa madrasah bisa berinovasi dengan memanfaatkan potensi lokal. Ini karya yang lahir dari Subang untuk Jawa Barat,” ujarnya.

Dari Kulit Nanas Jadi Sabun Manis

Tiga siswi hebat — Queeni Alimah Goni Zalzalali Wal Ikrom, Windi Rahma Ayu, dan Ajeng Naura Istiqomah — di bawah bimbingan Yeyet Rosmiati, melihat peluang dari tumpukan kulit nanas di pasar. Limbah yang biasa terbuang itu mereka sulap menjadi sabun cuci tangan alami tanpa alkohol.

BACA JUGA:  Program Pemutihan Pajak Kendaraan Berakhir, Samsat Subang Siap “Razia” Penunggak Pajak!

Kulit nanas direbus, disaring, lalu diolah jadi sabun cair dan sabun kertas. Hasilnya? Produk yang lembut di kulit, wangi alami, dan bebas bahan kimia berbahaya.

“Kami ingin mengubah limbah jadi berkah. Subang dikenal sebagai kota nanas, jadi kami olah kulit nanasnya agar bisa berguna. Sanatsu sudah banyak dipakai di sekolah dan dipasarkan di koperasi dengan harga Rp2.000 hingga Rp16.000,” tutur Queeni sambil tersenyum bangga.

Sudah Punya HAKI, Siap Go Nasional

Menurut Iwan Syahrul Anwar dari BP4D Subang, Sanatsu bukan inovasi sembarangan.

“Dari enam inovasi yang kami ajukan ke KIJB, dua masuk tiga besar, dan Sanatsu salah satunya. Produk ini bahkan sudah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Kemenkumham,” jelasnya.

Sanatsu juga mendapat pendampingan dari BRIN dan Politeknik Negeri Subang agar punya standar ilmiah yang kuat.

“Sanatsu bukan hanya sekadar sabun sekolah. Ini produk inovatif yang punya peluang dikembangkan ke pasar yang lebih luas,” tambah Iwan.

Pemda dan Pemprov Kompak Dukung

Dukungan juga datang dari Sekda Subang, H. Asep Nuroni, yang menegaskan pentingnya sinergi inovasi di lingkungan pendidikan.

“Inovasi seperti Sanatsu ini penting. Bahannya lokal, prosesnya edukatif, manfaatnya besar. Kami ingin karya anak Subang bisa terus berkembang dan dikenal luas,” tegasnya.

Sementara itu, Iin Raseptina dari Pemprov Jawa Barat tak kalah antusias.

“Untuk pertama kalinya, kategori sekolah hadir di KIJB, dan MTsN 1 Subang langsung menembus tiga besar. Ini luar biasa,” ujarnya kagum.

Dari Madrasah, Harum untuk Jawa Barat

Kepala MTsN 1 Subang, H. Jijib Mujiburohman, S.Ag., M.Pd., menyebut prestasi ini sebagai tonggak penting.

“Sanatsu adalah wujud nyata bahwa siswa madrasah juga bisa berinovasi dan berkontribusi bagi lingkungan. Kami berharap karya ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain,” ungkapnya.

Penutupan acara dilakukan dengan peninjauan langsung proses produksi Sanatsu oleh tim juri. Harapannya, sabun nanas ini tak hanya harum di Subang, tapi juga mewangi hingga ke seluruh Jawa Barat—dan siapa tahu, ke seluruh Indonesia.

BACA JUGA:  Ratusan ASN Subang Belum Gajian, Ternyata Gara-Gara “Telat Klik”!