SUBANG – Pernah kebayang gak sih, sampah yang biasanya bikin jengkel, ternyata bisa jadi tabungan masa depan? Nah, itulah yang lagi digodok di Kabupaten Subang. Pemerintah setempat tengah menggalakkan program “bank sampah” di tingkat desa dan kecamatan. Tapi jangan salah, ini bukan bank tempat nabung uang, melainkan tempat nabung… sampah!
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Subang, lewat Plt Kepala DLH Iwan Rudianto, mengajak seluruh kepala desa dan camat untuk segera melaksanakan Instruksi Bupati Nomor 3 Tahun 2025 tentang penanganan sampah berbasis masyarakat. Misi mulia ini bertujuan agar sampah tak lagi jadi musuh, tapi malah jadi sumber cuan!
“Sesuai instruksi bupati, kita minta pihak kecamatan dan desa/kelurahan segera menyiapkan bank sampah, yakni bank sampah induk sebanyak satu unit di tingkat kecamatan dan bank sampah di tingkat desa/kelurahan sebanyak 3 unit,” ujar Iwan dengan nada penuh semangat.
Bayangkan, daripada sampah menumpuk sambil nyebar aroma “parfum alami”, mending dikumpulkan lalu disulap jadi biji plastik. Sementara yang organik, bisa berubah jadi pupuk ataupun pakan maggot alias larva pengurai. Siapa sangka, lalat bisa jadi partner bisnis?
“Program penanganan sampah berbasis masyarakat di desa dan kecamatan ini merupakan program bupati. Pak bupati ingin penanganan sampah ini selesai di desa, karena itu program pak bupati ini harus kita dukung bersama,” tutup Iwan, sembari memberi kode keras agar semua pihak tancap gas.
Berita ini telah dimuat berdasarkan sumber dari reformasibangsa.co.id dengan judul “Laksanakan Instruksi Bupati Subang, DLH Subang Minta Kecamatan dan Desa/ Kelurahan Sediakan Bank Sampah”.