Beranda Berita Subang Sagara Festival Expo 2022 Gagal, Pengunjung Sepi Padahal Dibuka Bupati Subang

Sagara Festival Expo 2022 Gagal, Pengunjung Sepi Padahal Dibuka Bupati Subang

IMG-20221116-WA0018.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Event setingkat kabupaten yakni Sagara Festival Expo 2022 yang dilaksanakan di Lapang Bintang Subang dapat disebut gagal.

Festival yang dibuka Bupati Subang H Ruhimat pada Sabtu (12/11/2022) tersebut sepi pengunjung. Akibat seluruh stand UMKM ditinggal pergi oleh pedang sebelum acara selesai.

Seperti diketahui bahwa acara Sagara Festival yang merupakan singkatan dari Subang Jawara Wisata, Niaga dan Olahraga Festival tersebut berlangsung hingga 18 November 2022.

Sagara Festival diisi bazar UMKM, kuliner, fashion ,craft, pojok Dekranasda, Subang Expo, Standup Commedy, Live Akustik, lomba mewanai, School perfomance, Tourits Informastion Centre, Mojang Jajaka Subang, dan penampilan kesenian Subang.

BACA JUGA:  Truk Besar Terguling di Subang: Kecelakaan di Pasirkareumbi Libatkan 2 Truk Pengangkut Batu

Namun pantauan mediajabar.com, Rabu (15/11/2022) stand-stand yang ada di Lapang Bintang tersebut sudah ditinggal para pedagang. Stand ditinggal pedang karena sepi pengunjung.

Sangat disayangkan sekali kegiatan tersebut merupakan ajang persembahan berbagai produk unggulan, karya seni dan juga talenta masyarakat Kabupaten Subang. Namun tidak mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Saking sepinya stand yang ada di Sagara Festival, sejumlah wartawan Subang bisa leluasa ngopi tanpa ada gangguan.

BACA JUGA:  Dinas Pertanian Subang Gelar Pelatihan Atasi Kehilangan Hasil Panen Padi

“Iya, bukan sepi lagi. Nggak ada orang,” kata salah satu wartawan Subang, Ikhsan Saputra.

Padahal dalam flyer yang disebar pihak panitia, Sagara Festival diisi dengan beragam hiburan. Sejumlah bintang tamu bakal diundang diantaranya penyanyi cover yang eksis di Youtube Sallsa Bintan. Selain Salsabila Bintan, diundang pula Marinosh, Toletare dan Gita Sawala.

“Katanya bakalan rame, tapi mana ini. Pada kemana kok stand-stand juga pada kosong sebelum acara selesai,” katanya.

Wartawan lainnya, Warlan sangat menyangkan atas sepinya acara menggunakan anggaran negara tersebut.

BACA JUGA:  Ketahanan Pangan Nasional di Subang Komitmen Jasa Tirta II

“Ini kayaknya cuma menggugurkan kewajiban saja. Tidak direncanakan dengan baik. Asal jadi, asal anggar terserap,” katanya.

Padahal acara setingkat kabupaten bisa lebih meriah. Karena tentunya tidak menghabiskan anggaran sedikit.

“Anggaran pasti besar, ini bagaimana lokasinya agak mepet. Pintu masuk harus lewat jembatan besi tidak permanen. Jadikan kalah rame sama stand PKL,” katanya.

Pihaknya meminta kepada pemerintah supaya benar-benar memperhatikan kegiatan yang asal jadi. “Kalau tidak urgent coret saja seharusnya. Gimana katanya refocusing,” pungkasnya.