KBRN,Bandung: Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung saat ini tercatat tidak memiliki pasien Covid-19 yang dirawat. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang mengalami penurunan signifikan dalam satu bulan lebih.
“Alhamdulillah udah nol kasus yang dirawat, udah gak ada pasien Covid-19, alhamdulillah,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (22/9/2021).
Dikatakan Yana, kondisi tersebut terjadi seiring kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang relatif terkendali. Positivity rate berada di angka 1 lebih, konfirmasi aktif Covid-19 di angka 300 dan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang berada di angka 15 persen.
“Alhamdulillah berdasarkan indikator yang digunakan positivity rate 1, sekian jauh dibawah standar WHO. Kemudian konfirmasi aktif dari puluhan ribu sekarang di 300 an penambahan kasus sampai 600 lebih perhari sekarang 10 kasus perhari. BOR 15 persen jauh dibawah 60 persen standar WHO. Mudah-mudahan berdasarkan ini kondisi pandemi Covid-19 di Bandung relatif terkendali,” paparnya.
Yana mengutarakan, saat ini pihaknya sedang menggenjot vaksinasi bagi usia 12 tahun hingga 17 tahun yang sudah mencapai 30 persen. Total 600 ribu dosis vaksin telah disiapkan untuk vaksinasi bagi usia 12 sampai 17 tahun.
“Insya Allah gak ada hambatan karena vaksin aja mudah-mudahan jadi dorongan untuk usia 12 sampai 17 smp ke atas itu, buat PTM terbatas syarat vaksin dan berdasarkan kajian anak anak ingin PT. jadi mudah-mudahan mempercepat mereka. Cerita diantara yang pernah gak ada KIPI,” bebernya.
Meski begitu, Yana mengingatkan masyarakat untuk tidak bereuforia atas kondisi tersebut. Yana mengajak masyarakat yang belum divaksin untuk divaksin dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat serta disiplin.
“Dari target 1.9 juta warga yang harus diberi vaksin dosis satu sudah 1.5 juta setara 78 persen dosis kedua hampir satu juta sudah diangkat lebih dari 51 persen. Mudah-mudahan di akhir tahun Desember 2021 target 100 persen secara teori pandemi berakhir dengan adaptasi kebiasaan baru dengan prokes,” tandasnya.