Beranda Berita Nasional Roadshow Film Horor Susuk: Kutukan Kecantikan di Bioskop Tasikmalaya Bareng Para Pemerannya

Roadshow Film Horor Susuk: Kutukan Kecantikan di Bioskop Tasikmalaya Bareng Para Pemerannya

Film-Susuk.jpg

harapanrakyat.com,- Penggemar film horor terbaru berjudul Susuk: Kutukan Kecantikan yang tayang di Bioskop Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga hari ketiga ini, Minggu (3/9/2023), membludak.

Dihari ketiga penayangannya, film horor terbaru persembahan Visinema Pictures bekerjasama dengan Legacy Pictures dan Visionari Capital Film Fund, yang diproduksi oleh rumah produksi GoodWork itu menggelar roadshow theater visit bersama para pemerannya. Mereka adalah Ersya Aurelia, Jourdy Pranata, dan Muhammad Khan.

Rangkaian acara roadshow berlangsung di bioskop Tasik XXI pada pukul 12.05 WIB dan 14.20 WIB. Para pemeran yang hadir tampak menyapa dan mengajak masyarakat Tasikmalaya untuk menonton bersama film horor terbaru Susuk: Kutukan Kecantikan.

“Kita melihat antusias masyarakat di Tasikmalaya ini sangat luar biasa. Sampai akhirnya tim kita memilih datang ke sini untuk bisa cinema visit,” tutur Ersya Aurelia yang berperan sebagai Ayu dalam film tersebut, mengenai perjalanannya ke Tasikmalaya dan harapan kepada film terbarunya.

Pemeran lainnya, Jourdy Pranata, mengatakan, dari awal kemunculan di sosial media, antusias masyarakat Tasikmalaya sangat tinggi terhadap kehadiran film horor terbaru ini.

“Apalagi susuk itu kan urban legend yang terkenal di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jadi kami rasa Tasik ini harus wajib kami datangi,” kata Jourdy Pranata.

Adapun yang menjadi sutradara film horor “Susuk: Kutukan Kecantikan” ini adalah Ginanti Rona. Ia merupakan sutradara perempuan yang berpengalaman dalam film horor.

BACA JUGA:  DAHANA Serahkan Bantuan Bibit Tanaman ke Bandung Barat

Sedangkan, sebagai produsernya Ridla An-Nuur dan Novi Hanabi. Sedangkan, penulis ide cerita dan skenario adalah Husein M Atmodjo.

Baca Juga: Sinopsis Susuk Kutukan Kecantikan, Akibat Pemasangan Susuk

Aktris Pendatang Baru di Film Horor Susuk: Kutukan Kecantikan

Film yang menceritakan tentang Susuk ini dibintangi aktris pendatang baru yang berbakat bernama Hana Malasan. Ia sebelumnya membintangi film berjudul “22 Menit”, dan “Ben & Jody”.

Hana juga beradu peran dengan Ersya Aurelia dalam film “Killers” dan “Enam Batang”. Kemudian, Jourdy Pranata sebelumnya bermain dalam film berjudul “Kukira Kau Rumah” dan “Pengabdi Setan 2”.

Selain tiga bintang tersebut, sederet pemeran berbakat lain juga mengisi cast film horor “Susuk: Kutukan Kecantikan”, seperti Izabel Jahja, Muhammad Khan, Whani Dharmawan, Elang El Gibran, dan M.N Qomaruddin.

Film horor terbaru ini mengisahkan kehidupan Laras (Hana Malasan). Ia ingin berhenti sebagai PSK. Laras juga ingin dan memperbaiki hubungan dengan adiknya yang bernama Ayu (Ersya Aurelia).

Tetapi, sebuah kecelakaan menimpanya dan membuat Laras ditolak oleh ajal atau kematian. Ia terjebak saat sakaratul maut, tubuhnya terus hidup, namun kondisi badannya terus membusuk seperti mayat.

Ayu ditemani oleh Arman (Jourdy Pranata) mencari berbagai cara agar Laras bisa sembuh. Mereka kemudian mendatangi seorang kepala desa bernama Damar yang diperankan oleh Whani Dharmawan. Kepala desa ini dulunya membantu Laras dan Ayu usai kedua orang tua mereka meninggal dunia.

BACA JUGA:  DAHANA Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sukabumi

Selain itu, Laras juga mendatangi pemuka agama bernama Ustad Rahmat diperankan oleh MN Qomaruddin. Ustad ini mengerti soal efek susuk. Bahkan, Ayu pun hingga minta bantuan seorang dukun bernama Prasetyo (Muhammad Khan).

Baca Juga: Sinopsis Satu Hari Dengan Ibu, Dibintangi Chand Kelvin

Tapi ternyata susuk dalam tubuh Laras bukan susuk biasa. Kondisi tubuh Laras semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu, Arman, dan bahkan warga desanya.

Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” ini mulai tayang 31 Agustus di bioskop seluruh Indonesia. Kabar terbaru mengenai film ini melalui sosial media resmi Instagram @filmsusuk_.

Deretan Film Persembahan Visinema Pictures

Visinema Pictures ini didirikan Angga Dwimas Sasongko tahun 2008. Sejumlah film layar lebar Visinema meliputi Cahaya Dari Timur Beta Maluku, Filosofi Kopi.

Kemudian, Love for Sale, Surat dari Praha, Terlalu Tampan, Keluarga Cemara, Generasi 90-an: Melankolia, Tarian Lengger Maut, Pulau Plastik, NUSSA, Ben & Jody. Hingga sejumlah film Indonesia terbaru lainnya seperti Mencuri Raden Saleh dan Keluarga Cemara 2.

Film Keluarga Cemara adalah film pertama keluarga Indonesia yang berhasil meraih jumlah penonton hingga 1.7 juta pada awal tahun 2019.

Film berjudul Nanti Kita Cerita Hari Ini jadi film pembuka pada awal tahun 2020 dan berhasil meraih jumlah penonton hingga 2.2 juta orang.

BACA JUGA:  Peringati Hakordia 2024, DAHANA Sosialisasi Update SMAP

Sedangkan, film berjudul NUSSA merupakan film animasi Indonesia yang berhasil meraih jumlah penonton terbanyak pada masa pandemi tahun 2021, dengan total 440.000 lebih penonton. NUSSA juga meraih Piala Citra 2021 sebagai Film Animasi Panjang Terbaik.

Baca Juga: Sinopsis Guna-Guna Istri Muda, Rumah Tangga yang Hancur

Adapun film yang produksi Visinema Pictures ini memiliki visi progresif guna menambah perspektif untuk melihat berbagai sisi dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Kualitas Film

Selain itu, Visinema menghadirkan film berkualitas yang berlandaskan pada keintiman pengalaman menonton setiap orang. Menjadikan sinema sebagai representasi seni dan kekayaan intelektual Indonesia.

Sedangkan, Goodwork sendiri merupakan perusahaan distribusi dan pemasaran yang berbasis di Jakarta. Perusahaan ini berdiri tahun 2017 oleh Ridla An-Nuur dan Novi Hanabi.

Namun, fokus utamanya adalah mendistribusikan serta mempromosikan berbagai jenis konten kreatif. Seperti musik, film, serial TV, buku, dan event.

Selain itu, Good Work mengerjakan jasa produksi bagi perusahaan-perusahaan luar negeri yang berencana memproduksi film di Indonesia.

Perusahaan tersebut memuji bahwa film “Susuk: Kutukan Kecantikan” berhasil menciptakan kengerian melalui lewat visualnya, dan penceritaannya pun cukup apik.

Visual mengerikan juga tidak hanya hadir lewat sinematografi bernuansa kelam, atau perubahan angle kamera secara tiba-tiba untuk efek jump scare. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)