Beranda Berita Nasional Ribuan Massa di Garut Kutuk Pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark

Ribuan Massa di Garut Kutuk Pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark

Ribuan-Massa-di-Garut-Kutuk-Pembakaran-Al-Quran-di-Swedia-dan-Denmark.jpg

harapanrakyat.com,- Ribuan massa di Garut, Jawa Barat turun ke jalan, Rabu (1/2/2023). Mereka menggelar aksi damai dengan tema bela Al Quran. Aksi ini merupakan buntut pembakaran dan perusakan Al Quran oleh warga Swedia dan politisi Belanda.

Ribuan umat muslim berbagai organisasi masyarakat, aktivis serta pelajar SMA berkumpul di Alun-alun Garut.

Mereka menggelar aksi tersebut dengan damai, dengan long march menuju Bunderan Simpang Lima Tarogong Garut.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Baca Juga: LGBT, Prostitusi dan Miras Marak di Tasikmalaya, Ormas Islam: Tegakkan Perda Tata Nilai

Beberapa koordinator aksi bergantian orasi di mobil komando yang panitia sediakan. Tak hanya itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut, KH Sirodjul Munir, juga ikut hadir dalam acara ini.

Dalam orasinya, para peserta aksi menyatakan mengutuk keras intoleran pembakaran dan perusak Al Quran di Swedia dan Belanda.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

“Kami umat muslim mengutuk keras terhadap pelaku pembakar kitab suci umat muslim. Kami meminta kepada pemerintah untuk mengambil sikap terhadap perilaku intoleran tersebut,” kata Jajang, peserta aksi.

Baca Juga: Ratusan Massa Santri dan Ulama Serbu Sidang M Kace di PN Ciamis

Pasca pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan, dan perusakan oleh politisi Belanda Edwin Wagensveld, membuat banyak pihak turun ke jalan.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Selain di Turki, beberapa warga negara timur tengah pun melakukan aksi serupa. 

Pembakaran dan perusakan Al Quran yang merupakan kitab suci umat muslim, telah memantik gerakan di seluruh penjuru dunia.

Negara yang mayoritas muslim menganggap, bahwa perusakan kitab suci adalah isu intoleran antar umat beragama. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)