Beranda Berita Nasional Rencana Pengembangan Daerah Industri di Ciamis, Pemda Harus Gandeng Akademisi

Rencana Pengembangan Daerah Industri di Ciamis, Pemda Harus Gandeng Akademisi

Akademisi-Unigal.jpeg

harapanrakyat.com,- Rencana pengembangan daerah industri dalam RTRW Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tahun 2023-2043, wilayah Lingkar Selatan dipilih menjadi Kawasan Peruntukan Industri (KPI).

Rencana tersebut mendapat tanggapan dari Aan Anwar Sihabudin, akademisi Unigal yang juga Wakil Rektor III Universitas Galuh Ciamis.

Ia mengatakan, wilayah Lingkar Selatan bukanlah daerah baru yang dipilih pemerintah daerah sebagai Kawasan Peruntukan Industri untuk masuk ke dalam RTRW.

Karena, wilayah tersebut sudah dipilih sebelum kepemimpinan pemerintahan bupati sekarang. Namun, hingga saat ini wilayah Lingkar Selatan belum berkembang sebagaimana harapan pemerintah daerah.

“Sudah sedari dulu Lingkar Selatan menjadi KPI dalam RTRW Ciamis. Hal ini harus menjadi sebuah evaluasi mengapa daerah tersebut belum berkembang. Investor dari luar seolah-olah enggan untuk datang menginvestasikan uangnya dalam mengembangkan sebuah bisnisnya di Ciamis,” kata Aan Anwar kepada harapanrakyat.com, Selasa (14/03/2023).

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Baca Juga: Akademisi Unigal Ingatkan KPU Ciamis Soal Azas “Efektif & Efisien”

Tim Independen dalam Rencana Pengembangan Daerah Industri

Ia menjelaskan, ketika pemda menetapkan wilayah tersebut kembali menjadi proyeksi sebagai daerah industri. Maka pemda harus membuat sebuah tim independen untuk mensosialisasikan kepada masyarakat daerah mana saja yang akan menjadi kawasan industri.

Lanjutnya mengatakan, tim independen yang dibentuk dengan menggandeng akademisi harus membuat sebuah laporan kepada pimpinan daerah. Terkait sebuah permasalahan apa saja yang terjadi di lapangan.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Selain itu, juga menyampaikan solusi yang bisa menjadi dasar perbaikan untuk melahirkan  sebuah inovasi dari suatu kebijakan,” kata Aan Anwar.

Wakil Rektor III Universitas Galuh itu juga menyarankan pemda menggandeng akademisi-akademisi dari perguruan tinggi di Kabupaten Ciamis.

“Ketika pemerintah daerah menggandeng akademisi dari luar wilayah, selain mahal biayanya juga belum tentu tahu bagaimana budaya masyarakat setempatnya,” ujarnya.

Baca Juga: Waduh Nilai Investasi di Ciamis Cuma 4,5 Persen, Ini Kata Akademisi Unigal

Berbeda dengan akademisi dari daerah sendiri. Mereka akan lebih semangat untuk membangun daerahnya, terutama dari segi pengabdian kepada masyarakat.

Pemda bisa perankan akademisi sebagai pengawas dan sebagai tim yang punya kewajiban untuk melakukan penelitian. Salah satunya daerah Lingkar Selatan yang belum investor minati.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Maka akademisi harus mampu menjawabnya, tentu sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis.

Sedangkan, mengenai kedepannya di Ciamis akan ada Exit Toll Cigatas, menurut Aan Anwar, kebijakan pemerintah daerah dengan membuat strategi menjadikan Lingkar Selatan sebagai KPI sudah tepat.

Namun, pemda juga harus lebih teliti dalam menggandeng akademisi sebagai penerjemah pemda kepada masyarakat. 

Sehingga nantinya dalam pengembangan daerah industri tidak ada sedikitpun celah untuk para pihak yang sengaja membuat sebuah konflik interest. (Fahmi/R3/HR-Online/Editor-Eva)