harapanrakyat.com,– Ratusan warga di Kampung Cijengkol, Rw 05 Desa Wangunsari, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, mengalami keracunan massal. Kejadian itu setelah warga mengonsumsi hidangan acara hajatan.
Menindaklanjuti kejadian itu, Dinas Kesehatan Jawa Barat terus berkoordinasi dengan Pemkab Bandung Barat dan RSUD Lembang. Hal itu untuk mengetahui perkembangan situasi dan kondisi dari kasus tersebut.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jawa Barat, Rochayadi mengatakan, jumlah warga yang mengalami keracunan massal itu sebanyak 155 orang.
Baca Juga : Sempat Ada Laporan Dua Kasus Difteri, Kota Bandung Tingkatkan Imunisasi DPT
Dari jumlah penderita keracunan massal itu, ada beberapa pasien mendapat rujukan ke RSUD Lembang. Sedangkan pasien yang mendapat tindakan medis di klinik swasta sebanyak 31 orang.
“Dalam hal ini, kami berkoordinasi dengan Dinkes Bandung Barat dan RSUD Lembang karena ada beberapa pasien keracunan massal mendapat rujukan ke RSUD Lembang. Kita akan koordinasi terlebih dulu, untuk mengetahui mereka butuh bantuan apa dari kami,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (28/2/2023).
Pasien Keracunan Massal Rasakan Gejala
Menurutnya, dalam kasus tersebut, korban mengalami mual, pusing, hingga Buang Air Besar (BAB) terus menerus.
“Di RSUD Lembang itu ada 12 orang, dan yang butuh perawatan intensif ada 5 orang,” katanya.
Melihat kasus tersebut, ia menerangkan, Pemkab Bandung Barat langsung bergerak cepat dan melakukan pengambilan sampel makanan penyebab keracunan massal itu.
“Teman-teman di KBB sekarang sedang melakukan uji sampel makanan yang menyebabkan keracunan massal ini,” ujarnya.
Baca Juga : Polresta Bandung Ringkus Dua Pengoplos Minuman Beralkohol Impor Palsu
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat, berhati-hati ketika mengonsumsi makanan, khususnya dalam acara besar seperti hajatan.
Dengan demikian, harus ada kontrol masyarakat dan juga penyedia jasa makanan, terkait bahan-bahan makanan yang akan dibuat. Mulai dari proses atau setelah pembuatan hingga penyajiannya.
“Kami imbau kepada masyarakat kalau sudah ada rasa yang tidak biasa, itu sebaiknya tidak memakannya,” ucap Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Jawa Barat itu. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)