Beranda Berita Nasional Ratusan Peserta Ramaikan Lodaya Siliwangi Ride, Balap Sepeda Tasikmalaya-Pangandaran

Ratusan Peserta Ramaikan Lodaya Siliwangi Ride, Balap Sepeda Tasikmalaya-Pangandaran

Lodaya-Siliwangi-Ride-Balap-Sepeda-Tasikmalaya-Pangandaran.jpg

harapanrakyat.com,- Polda Jawa Barat beserta Kodam III/Siliwangi menggelar balap sepeda Tasikmalaya-Pangandaran dengan tema Lodaya Siliwangi Ride 2023, Sabtu (4/11/2023).

Balapan sepeda cepat ini sepanjang 174 KM, dimulai dari Alun-Alun Kota Tasikmalaya, melewati Jalur Sukaraja, Cibalong, Karangnunggal, Cipatujah dan berakhir di Pangandaran.

Lomba tersebut bertujuan menjaring atlet, menumbuhkan prestasi olahraga balap sepeda, selain itu juga menjaga sinergitas TNI, Polri, dan juga untuk memajukan UMKM khususnya di Jawa barat, Tasikmalaya sampai ke Pangandaran.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Peserta yang mengikuti balapan sepeda ini sebanyak 500 peserta, balapan sepeda ini dibagi dalam 8 kategori. Salah satunya kelas Bhayangkari, Persit. Jadi istri-istri anggota TNI, Polri mengikuti,” ujar Ketua Panitia Lodaya Siliwangi Ride 2023, Kombes Pol Deni Okvianto, Sabtu (4/11/2023).

Baca Juga: Heboh! Detik-Detik Angin Puting Beliung Terekam Kamera di Tasikmalaya

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Menurutnya, Lodaya Siliwangi Ride sudah dipersiapkan sejak tiga minggu sebelum hari H. Informasinya pun disebar di media sosial.

“Banyak yang hadir, pembalap dari Jakarta, Sumatera dan daerah lainnya. Bahkan atlet-atlet nasional pun mengikuti karena informasinya sudah kita sebar sejak tiga minggu lalu,” jelasnya.

Sedangkan, untuk durasi waktu sampai finish di Pangandaran untuk atlet sekitar 4 jam. Start jam 6 pagi, sehingga diperkirakan sampai jam 10 pagi sudah di Pangandaran. Namun pihaknya menyiapkan waktu 8 jam untuk para peserta.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

“Kenapa kita lebih memilih Jalur Selatan Tasikmalaya-Pangandaran, karena memang sebelumnya juga pernah dilalui. Kemudian relatif sepi dari aktivitas kendaraan dan juga untuk menunjukkan destinasi wisata Pantai, jadi alamnya dapat pantainya juga dapat,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)