KOTASUBANG.com, Subang – Pagelaran seni budaya kolaborasi 2 Kabupaten di 2 provinsi yaitu Subang Jawa Barat dan Banyumas Jawa Tengah di gelar di Bukit dewi Manggung, desa Rancamanggung Tanjungsiang (28-29/10/2022). lebih dari 100 penari terlibat dalam Pagelaran seni yang bertajuk Kolaborasi Jawara Satria ini. Dalam gelaran ini ditampilkan berbagai seni budaya khas dari kedua daerah dengan penampilan utama tari Lengger dari Banyumas dan Ronggeng dari Subang yang ternyata memiliki akar budaya yang sama.
Camat Tanjungsiang Drs. Vino Subriadi dalam sambutannya mewakili Bupati Subang mengatakan Kecamatan tanjungsiang memiliki 10 desa yang semuanya memiliki kekhasan seni budaya masing-masing. Di sisi lain Kecamatan Tanjungsiang memiliki budaya Islami.
“Jarang ada di satu daerah kegiatan keagamaan berdampingan dengan seni, di sini bisa berjalan bersamaan,” katanya.
Sementara itu Bupati Subang dalam sambutan yang dibacakan oleh camat Tanjungsian mengungkapkan apresiasi kepada semua pihak atas diselenggarakannya kegiatan ini.
“Berangkat dari kepedualian budaya 2 daerah yang hampir punah, ini merupakan inovasi dalam memadukan 2 budaya, Jabar dan Jateng dalam satu kemasan wisata. Kegiatan kolaborasi budaya ini sangat tepat di tengah budaya asing yang kian menggerus. Budaya sebagai identitas dan jati diri bangsa harus dilesatrikan dengan berbagai cara dan ini merupakan tanggung jawab bersama,” jelas Bupati.
Bupati menambhkan, selain melestarikan budaya dan menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air kegiatan kolaborasi budaya rongeng dan lengger ini merupakan langkah pengembangan wisata di Subang dan Banyumas.
“Bukit Dewi Mangung sebagai etalase penampilan seni budaya dan kreativitas dan edukasi budaya yang dikemas dalam kegiatan wisata merupakan inovasi yang apik dalam mengembangkan budaya di Subang,” ujarnya.
Bambang Suharsono Kepala Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas berharap kolaborasi ini membawa barokah untuk semua.
“Saya menaruh harapan yang luar biasa atas kolaborasi ini,” ujarnya.
Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika mengugkapkan, dirinya menangkap pesan luar biasa dalam pagelaran ini dimana masyarkat desa di tengah covid tetapi masih bisa berkarya membangkitkan seni budaya.
“Dan saya bangga, hari ini melihat ada banyak generasi muda yang terlibat seni budaya yang mungkin makin tergusur budaya luar. Ini angat mendasar, generasi muda harus faham budaya, bangsa yang maju adalah bangsa yang mengembangkan budaya, memiliki jati diri dan nasionalisme yang tinggi,” katanya.
Selain tari ronggeng dan lengger berbagai kesenian yang ditampilkan dalam pagelaran kolaborasi Jawara Satria diantaranya tari ketuk tilu, Sisingaan, tari maung lugay, tari kaulinan, tari rasjati dan pencak silat.