harapanrakyat.com,- Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta melakukan unjuk rasa penolakan penerapan kebijakan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
Dalam aksinya di depan Balai Kota Jakarta Pusat itu, massa juga membentangkan spanduk penolakan penerapan kebijakan tersebut. Pasalnya, kebijakan itu hanya akan menyengsarakan masyarakat, terutama warga miskin.
Dari pantauan di lapangan, massa sudah mulai berkumpul dan berorasi sejak pukul 13.10 WIB. Dalam orasinya, massa yang berasal dari berbagai komunitas ojek online (ojol) yang tersebar di DKI Jakarta ini meminta pemerintah membatalkan ERP.
Baca Juga : Flyover Ciroyom Bandung Selesai Juli 2023
Koordinator aksi, Irfan Semandu mengatakan, pihaknya mendesak Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mengkaji ulang penerapan kebijakan ini.
“Tolak ERP di jalanan Jakarta, karena itu merugikan masyarakat. Kepada Pak (Pj) Gubernur DKI Jakarta agar melakukan kajian ulang lagi mengenai penerapan ERP ini,” ungkap Irfan di sela-sela aksi damainya itu.
Dalam aksi itu juga, massa menuntut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo agar mundur dari jabatannya. Hal itu buntut dari rencana penerapan ERP ini.
“Karena Pj Gubernur tidak mungin menerbitkan ERP. Jadi Pak Syafrin harus mundur dari jabatannya sebagai pertanggungjawaban,” ungkapnya.
Irfan juga menyinggung soal rencana pemerintah menerapkan ERP ini sebagai solusi kemacetan lalu lintas di Jakarta.
“Kami mendesak Dishub DKI Jakarta menunjukan naskah kajian ilmiah dari lintas sektoral yang menyatakan ERP menjadi solusi kemacetan di Jakarta,” tuturnya.
Dishub DKI Buka Ruang Publik Sampaikan Aspirasi Penerapan ERP
Baca Juga : Dua Bocah di Cimahi Dianiaya Ayahnya, Satu Korban Meninggal
Sementara itu, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan menegaskan, penerapan ERP di Jakarta ini untuk melihat kesiapan fasilitas transportasi publik di Jakarta. Pihaknya pun membuka ruang bagi masyarakat menyampaikan saran dan masukan mengenai rencana penerapan kebijakan ini.
Penerapan ERP, kata Syafrin, untuk mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan transportasi umum. Dengan demikian, titik kemacetan di Jakarta pun dapat terurai.
“Kajian penerapan ERP sedang kami lakukan. Ini bertujuan untuk mengurai titik kemacetan di Jakarta,” tuturnya. (R13/HR-Online/Editor-Ecep)