Beranda Berita Subang Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Garut Diserang Hama

Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Garut Diserang Hama

87bcae172b4c31af9f8e58fdc3fcab1e.jpg

KBRN,Garut : Pemkab Garut mulai melakukan langkah langkah antisipasi serangan hama terhadap lahan pertanian warga di musim penghujan ini.

“Upaya atau antisipasi yang dilakukan terhadap serangan hama dimusim hujan ini dalam rangka untuk mrngamankan hasil produksi pertanian warga baik pangan seperti padi,hortikultura hingga palawija dan perkebunan,”kata Kasi Serelia Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Garut,Endang Junaedi,Selasa (2/11/2021).

Endang mengatakan,pihaknya juga melakukan pemetaan terhadap sejumlah daerah rawan banjir dan longsor untuk segera dilakukan mitigasi resiko bencana.

BACA JUGA:  Bimtek DPRD Subang: Komitmen Membangun Good Governance dalam Pilkada

“Areal.lahan pertanian warga di daerah rawan longsor dan banjir selalu menjadi kotban saat bencana ditengah tingginya curah hujan saat ini,sehingga diperlukan langkah langkah pengamanan atau.mitigasi bencana, termasuk melakukan normalisasi saluran air “jelasnya.

Sementara itu,serangan hama hampir merata disetiap wilayah kecamatan menyetang lahan pertanian warga secara sporadis.

“Hama tikus,WBC,pengerek batang,keresek blas metupakan jrnis jenis hama yang ketap.menyerang tanaman padi,horti,palawija hingga arela lahan perkebunan warga baik dimusim.kemarau mauoun musim hujan.Namun hal itu bisa diantisipasi dengan pengendalian sarana pestisida,”paparnya.

BACA JUGA:  Derek Towing Mobil 24 Jam Terbaik Subang: Bengkel FMS (Fiat Motor Services)

“Untuk dibulan oktober ini baru sekitar 500 hektar lebih lahan pertanian warga secara kumulatif yang diserang oleh hama,sementara tahun sebelumnya mebcaoai 3 ribu hektar lahan warga diserang oleh hama dan 1 ribu hektar diantaranya mengalami gagal panrn atau puso,”tuturnya.

Namun demikian,serangan hama tersebut yidak berpengaruh pada hasil produktivitas  lahan pertanian warga.

“Secara kwantitas produksi pertanian warga mulai dsri padi,horyi dan palawija masih surplus,bahkan untuk tanaman jagung kabupaten Garut masih bisa menyuplai 40 persen dari produksi jagung,”pungkasnya.