KBRN, Cililin: Ketua Dewan Pembina Adat Laskar Siliwangi (LSI) Irjen Pol. (Purn) Anton Charlian menyatakan, saat ini banyak ancaman yang merongrong persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bukan hanya itu, ancaman juga datang dan mengoyak budaya serta keberagaman Indonesia.
Dikatakan Anton, ancaman tersebut muncul dari kelompok-kelompok yang tidak mengakui Pancasila serta NKRI, yang memakai kedok agama.
Hal tersebut harus segera disikapi oleh berbagai elemen anak bangsa, untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI.
“Sekarang itu ancamannya yang tidak mengakui Pancasila, NKRI dan dasar kebangsaan. Agama dijual untuk merebut kekuasaan. Salah satu tolak ukurnya dimana? Kemarin terjadikan bulan Januari ini di Garut. Ada yang memproklamirkan negara diluar negara Indonesia,”ucap Anton disela acara Temu Tokoh Nasional Gerakan Indonesia Damai di Cililin Kabupaten Bandung Barat, Minggu (13/2/2022).
Ditambahkan mantan Kapolda Jawa Barat ini, rasa nasionalisme masyarakat kini rendah, sehingga ancaman yang bakal menggangu keutuhan NKRI bermunculan.
“Disinyalir akibat rendahnya rasa nasionalisme. Ketika ada ancaman bagi bangsa dan negara, masa kita diam saja. Dimana rasa nasionalisme kita, dimana rasa cinta tanah air kita. Jangan sampai dibilangin masih ada ga di Indonesia ini orang-orang nasionalis, cinta tanah air. Saya yakin banyak, tapi pada tidur,”tegas Anton.
Ia pun mengajak masyarakat yang cinta nasionalisme, cinta tanah air untuk bangkit, bersatu melawan ancaman tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PMI Jawa Barat Irjen Pol. Adang Rochjana yang juga salah seorang tokoh Sunda mengatakan, pemahaman dan ajaran Pancasila yang benar harus diterapkan di semua elemen masyarakat hingga pimpinan di negeri ini.
“Kalau kita jadi pemimpin jadilah pemimpin yang ‘sanes waos tapi buktos (bukan hanya janji tapi bukti). Jadilah kita memberikan suritauladan. Kami juga ingin memberikan dorongan memberikan contoh bahwa kita bisa bersatu. Peganglah Pancasila dengan benar dan Insyaallah nanti akan berhasil dengan baik,”ucap Adang.
Sementara Sekjen Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Lakri) dan Laskar Siliwangi Indonesia (LSI) Bejo Sumantoro mengatakan, pihaknya tidak tinggal diam dengan adanya berbagai ancaman yang dapat menggangu keutuhan bangsa dan negara serta keberagaman Indonesia.
“Kami tidak tinggal diam. Kami akan mengawasi dan kejar kelompok radikal maupun intoleransi yang bertolak belakang dengan Pancasila dan NKRI,”ucapnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI, dari rongrongan kelompok-kelompok yang bertolak belakang dengan Pancasila.