harapanrakyat.com,- Puluhan pelajar terjaring razia, Disdikbud Kota Banjar, Jawa Barat, meminta kepada pihak sekolah untuk melakukan pengawasan secara intens terhadap siswa, terutama saat proses pembelajaran berlangsung.
Hal itu merespons banyaknya pelajar tingkat SMP yang terjaring razia Satpol PP karena bolos sekolah. Bahkan mereka kedapatan tengah nongkrong di warung dan asyik bermain playstation
Kadisdikbud Kota Banjar Kaswad mengatakan, pihak sekolah dan Guru harus memperhatikan kehadiran setiap siswa. Selain itu melakukan pengawasan selama proses pembelajaran di sekolah.
Baca juga: Nongkrong dan Main PS di Jam Belajar, Puluhan Pelajar Kena Razia Satpol PP Kota Banjar
Ia juga meminta kepada pihak sekolah dan guru untuk melakukan komunikasi langsung dengan orang tua siswa, apabila terdapat siswa yang tidak masuk sekolah.
Komunikasi tersebut, lanjutnya, untuk memastikan keberadaan siswa yang tidak masuk sekolah sehingga mereka benar-benar terpantau dan proses pengawasan berjalan maksimal.
“Sekolah juga harus bisa memaksimalkan peran Guru BP untuk melakukan pembinaan terhadap para siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Seperti halnya tidak masuk kelas saat proses pembelajaran di sekolah atau lainnya,” kata Kaswad.
Sebelumnya, sebanyak 35 pelajar di Kota Banjar terdiri dari pelajar SMP dan SMA tidak mengikuti kegiatan belajar atau bolos sekolah dan terjaring operasi penindakan disiplin Satpol PP Kota Banjar.
Mereka terjaring operasi itu tengah asyik nongkrong di warung dan tengah bermain playstation di sebuah warnet. (Muhlisin/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)