SUBANG – PT Dahana kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menanam 1.000 bibit mangrove di pesisir Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Subang. Aksi hijau ini berlangsung di Blok Kampung Empang, Dusun Mulyasari, Desa Anggarsari, Kecamatan Sukasari, pada Selasa (2/9/2025).
Direktur Utama PT Dahana, Hary Irmawan, hadir langsung bersama jajaran manajemen, Forkopimcam, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan nelayan. “Bagi kami di PT Dahana, hari ini adalah hari istimewa. Kehadiran kami untuk kedua kalinya di Anggarsari menunjukkan bahwa kepedulian Dahana terhadap lingkungan bukanlah sesaat, melainkan upaya berkelanjutan. Kami melihat semangat yang sama dari masyarakat di sini untuk menjaga alamnya,” ujarnya.
Sebagai perusahaan industri berteknologi tinggi di bidang bahan peledak, Hary menegaskan Dahana memiliki tanggung jawab moral agar kemajuan industri tetap sejalan dengan kelestarian alam. “Kami ingin tumbuh bersama masyarakat, tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan. Inilah komitmen hijau Dahana,” tambahnya.
Mangrove: Benteng Pesisir dan Penyerap Karbon
Hutan mangrove memiliki peran penting sebagai benteng alami dari abrasi, habitat biota laut, sekaligus penyerap karbon. Menurut KLHK, hutan mangrove Indonesia mampu menyerap 3,14 miliar ton karbon, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan cadangan karbon biru terbesar di dunia.
Kolaborasi Multipihak
Kegiatan ini melibatkan masyarakat Dusun Mulyasari, perangkat Desa Anggarsari, serta pemerintah Kecamatan Sukasari. Camat Sukasari, Drs. AET Rudiatna, mengapresiasi langkah Dahana. “Atas nama warga, kami berterima kasih kepada PT Dahana. Semoga bibit mangrove yang ditanam hari ini tumbuh subur dan memberi manfaat besar bagi masyarakat pesisir,” ujarnya.
Selain penanaman, dilakukan observasi lingkungan, deklarasi dukungan SDGs, dan diskusi strategi pengelolaan pesisir berbasis partisipasi masyarakat. Program ini sejalan dengan SDG’s poin 13, 14, dan 15.
Dampak Ekonomi untuk Nelayan
Mangrove diyakini meningkatkan hasil tangkapan nelayan sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Buah mangrove bahkan sudah dimanfaatkan menjadi sirup, dodol, hingga keripik, yang menambah sumber penghasilan warga pesisir.
Edukasi Generasi Muda dan Resonansi Publik
Penanaman juga melibatkan pelajar dan mahasiswa sebagai bagian dari edukasi lingkungan. GM K3LH PT Dahana, Sudirjo Heru, menegaskan pentingnya pewarisan kesadaran lingkungan kepada generasi muda. Kegiatan ini pun menuai respon positif di media sosial, dengan banyak warganet mengapresiasi langkah hijau Dahana.
Harapan ke Depan
Hary Irmawan berharap lebih banyak pihak ikut serta dalam gerakan rehabilitasi mangrove. “Kalau ribuan perusahaan di Indonesia melakukan hal yang sama, kita akan menciptakan sabuk hijau pesisir yang kuat dari Sabang sampai Merauke,” tegasnya.