Beranda Berita Nasional Program Kecakapan Hidup SMAN 10 Tasikmalaya Cetak Generasi Siap Kerja

Program Kecakapan Hidup SMAN 10 Tasikmalaya Cetak Generasi Siap Kerja

SMAN-10-Tasikmalaya.jpg

harapanrakyat.com,- Program Kecakapan Hidup merupakan tahapan pembelajaran di SMAN 10 Tasikmalaya bagi anak didiknya. Melalui program tersebut, sekolah yang berada di lingkup KCD Pendidikan XII Tasikmalaya ini berupaya mencetak generasi bangsa berkualitas.

Siswa lulusan SMA harus punya keterampilan khusus yang siap bekerja. Karena tidak semua bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Oleh sebab itu, SMAN 10 Tasikmalaya mengeluarkan program pembelajaran bagi siswanya untuk menentukan masa depan mereka setelah lulus sekolah.

Kepala SMAN 10 Tasikmalaya, Dr Yonandi S.Si M.T., menjelaskan, dalam program pendidikan ini pihaknya memberi peluang kepada siswanya agar memiliki keterampilan.

Target dari Program Kecakapan Hidup di SMAN 10 Tasikmalaya

Pihak sekolah menerapkan keterampilan tersebut melalui BLK (Balai Latihan Kerja) Kota Tasikmalaya. Dalam hal ini sekolah memberikan fasilitas bagi para siswanya yang punya minat bekerja usai lulus SMA nanti.

Baca Juga: Tiga Karya Siswa SMKN 1 Cibinong Bogor Digunakan untuk Produksi Semen

“Ketika kita menjembatani anak mempunyai keterampilan, maka dampaknya siswa tidak akan kebingungan untuk menentukan hidupnya setelah mereka lulus nanti,” terang Yonandi.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Ia juga mengatakan, program Kecakapan Hidup ini sangat membantu para orang tua yang tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi.

“Targetan kami semua siswa-siswi lulusan SMAN 10 Tasikmalaya ini berkualitas, ketika  mereka melanjutkan sekolah di Universitas yang sesuai dengan keinginan mereka.

Wakasek Bidang Kurikulum SMAN 10 Tasikmalaya, Ari Wawan juga mengatakan, vokasi kecakapan hidup merupakan salah satu upaya pihak sekolah dalam menekan jumlah pengangguran.

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya agar semua siswa-siswi lulusan dari SMA Negeri 10 Tasikmalaya ini tidak ada yang menganggur apabila mereka tidak melanjutkan kuliah.

“Jadi saat mereka kelas tiga diberikan pilihan. Apakah mau bekerja atau pilih kuliah. Bagi siswa yang tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi, kuliahnya kami rawat nanti melalui disputas,” kata Ari.

Baca Juga: Di Balik Video Viral Praktek Pernikahan di SMAN 2 Banjar, Ada Siswi Berperan Sebagai MUA

Ijazah Sekolah dan Sertifikat BLK

Dalam program Kecakapan Hidup, nantinya semua siswa mendapatkan bimbingan pemantapan. Serta jam tambahan untuk pelajaran berkaitan dengan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Tujuannya menyiapkan para siswa menghadapi ujian ketika mereka daftar ke perguruan tinggi.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

“Tentunya kami pun tidak melupakan siswa kami yang mau bekerja. Kami langsung memberikan beberapa keterampilan yang akan kami kerjasamakan. Kemarin sudah kerjasama dengan BLK Tasikmalaya. Ini dampaknya signifikan sekali,” terang Ari.

Pada tahun 2021, lanjut Ari, dalam waktu 6 minggu siswa-siswi SMA Negeri 10 Tasikmalaya mampu membuat keterampilan, yakni menjahit baju dan celana.

Selain mendapatkan ijazah tanda lulus sekolah, nantinya mereka juga akan mendapatkan sertifikat dari Balai Latihan Kerja. Bahkan, mereka yang mengikuti program Kecakapan Hidup akan masuk database perusahaan.

“Jadi, siswa yang ikut program tersebut tidak perlu khawatir. Karena mereka masuk database dan nantinya disalurkan ke sejumlah perusahaan sesuai minat mereka,” ujarnya.

BLK Tasikmalaya memberikan pelatihan menjahit, kecantikan, otomotif, pengolahan makanan dan salon. Harapannya melalui program ini sekolah bisa membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran.

Baca Juga: Bantuan Paket Pelatihan Kerja Tahun 2023, Kota Banjar Hanya dapat 9 Paket

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

Apresiasi KCD Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya

Sementara itu, Dr. Abur Mustikawanto, Kepala KCD Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya, mengapresiasi inovasi SMAN 10 Tasikmalaya mengenai program Kecakapan Hidup.

Pihaknya menilai inovasi yang diterapkan di sekolah tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah bagi generasi penerus bangsa.

Abur juga akan menularkan inovasi cemerlang ini pada setiap SMA/SMK di wilayah KCD Pendidikan Tasikmalaya. Bahkan, kata Abur, vokasi tersebut harus diterapkan oleh sekolah di Jawa Barat.

“Inovasi ini bukan berarti SMA akan menjadi sekolah kejuruan. Gagasan SMAN 10 Tasikmalaya tujuannya membantu siswa-siswi SMA yang tidak akan meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi akibat terkendala ekonomi.

Karena tidak semua anak yang sudah lulus SMA melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Oleh sebab itu, program Kecakapan Hidup ini sebagai solusi bagi mereka.

“Jadi mereka setelah lulus SMA bisa bekerja karena memiliki keterampilan. Meski tidak kuliah atau bekerja pun minimalnya mereka dapat melakukan hal yang bermanfaat bagi lingkungannya,” pungkas Abur. (R3/HR-Online/Editor-Eva)