harapanrakyat.com,- Selama satu pekan sejak peresmian Masjid Raya Al Jabbar pada akhir 2022 lalu, jumlah sampah di masjid tersebut sudah mencapai 2,5 ton.
Kemegahan Masjid Raya Al Jabbar rupanya sudah menyedot perhatian masyarakat dan menjadikannya objek wisata religi baru di Jawa Barat.
Banyak warga yang berkunjung, tidak hanya dari Bandung raya, melainkan juga dari berbagai daerah lainnya, baik dari dalam dan luar Jawa Barat (Jabar).
Banyaknya pengunjung yang berdatangan ke masjid yang menjadi ikon baru di Jabar itu, juga menyebabkan sampah dalam jumlah yang juga cukup besar.
Baca Juga : Jaga Ketertiban dan Kebersihan di Masjid Raya Al Jabbar, Gubernur Jabar Lakukan Antisipasi
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar mencatat dalam sepekan terakhir, terhitung sejak diresmikan, sampah yang dihasilkan sebanyak 2,5 ton.
Bahkan pada saat peresmian di hari Jumat (30/12/2022) lalu, sampah di Masjid Raya Al Jabbar mencapai hingga 1,9 ton.
“Satu truk itu berkapasitas 2,5 ton. Tetapi, beberapa hari kemarin kami mengangkut sampah di Masjid Al Jabbar menggunakan satu truk lebih. Jadi sehari bisa satu setengah truk,” ungkap Kepala DLH Jabar , Prima Mayaningtiyas di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/1/2023).
Menurutnya, dengan banyaknya produksi sampah di Masjid Al Jabbar ini, pihaknya menyayangkan tingkah laku pengunjung masjid yang tidak menjaga kebersihan.
“Kita melihat sampah itu dibuang ke kolam yang bagus gitu, terus botram (makan-makan) di dalam masjid. Tentu kita menyayangkan ini,” ujarnya.
Terapkan SOP Pengangkutan Sampah Masjid Raya Al Jabbar
Prima menerangkan, untuk mengatasi hal tersebut pihaknya telah menyusun standar operasional prosedur (SOP) terkait dengan pengangkut sampah di Masjid Raya Al Jabbar.
Petugas kebersihan saat ini, lanjut Prima, sebanyak 55 orang dari organisasi perangkat daerah (OPD), 15 orang patroli sungai, dan 10 penyuluh lingkungan.
Baca Juga : Viral Kondisi Karpet Kotor di Masjid Raya Al Jabbar, Pemprov Jabar Berikan Tanggapannya
“Untuk 55 orang itu menggunakan jadwal kerja. Ada dua shift (jadwal kerja) dalam sehari. Sedangkan saat peresmian, jumlah petugas kebersihan mencapai 236 orang gabungan dengan relawan dan warga dari RT RW sekitar (Masjid Raya Al Jabbar),” ungkapnya.
Selain itu, Ia juga mengimbau kepada masyarakat atau pengunjung untuk dapat menjaga kebersihan, salah satunya dengan membuang sampah kepada tempatnya.
“Ini adalah aset Jabar yang sangat kita banggakan, ini masjid paling besar. Jangan sampai kita bisa membuat tapi tidak bisa memelihara, untuk memelihara kita semua wajib punya rasa saling memiliki,” kata Prima.
Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jabar mengaku kerepotan melakukan pengamanan dan pengawasan pengunjung di Masjid Raya Al Jabbar.
Kepala Satpol PP Jabar, Ade Afriandi menjelaskan bahwa sebagian besar pengunjung masih tidak mengindahkan aturan yang tertera di kawasan tersebut.
“Terkait dengan ketertiban ini, masih menjadi pekerjaan rumah kami. Karena masyarakat masih tidak mengindahkan mana yang harusnya masuk kendaraan dan mana yang keluar (kawasan Masjid Al Jabbar) walaupun di situ ada petugas,” tutur Ade. (Rio/R13/HR-Online/Editor-Ecep)