MEDIAJABAR.COM, SUBANG – DPC Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Kabupaten Subang kembali menggelar Saresehan Lintas Generasi.
Tema kegiatan yang dilaksanakan di aula Kantor KPU Subang, Rabu (16/3/2022) kali ini adalah Membongkar Celah-celah Korupsi Pemkab Subang.
Sarahsehan dikomandani aktivis Ahmad Baedowie dan Jaka Septya Arijona dengan penasehat Handra Munandar,
Sejumlah narasumber hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya aktivis Andi Gondrong, Pimred Pasundan Ekspres Lukman Nurhakim, Ketua AWAS Warlan, Aktivis Nano Tower dan praktisi hukum kawakan M Irwan Yustiarta ini, dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan Subang.
Kali ini, Saresehan Lintas Generasi seperti biasa dipandu oleh Ketua POSPERA Ahmad Baedowie.
Dialog yang berlangsung kritis, hot dan dinamika ini tampak berupaya mengungkap ragam potensi dan indikasi praktik korupsi di tubuh Pemerintahan Kabupaten Subang serta bagaimana para aktivis menyikapi hal tersebut.
Dalam salah satu pemaparannya yang padat berisi, praktisi hukum senior Subang M Irwan Yustiarta, menyebut, sebelumnya, upaya penindakan praktik korupsi oleh APH tampak lebih fokus kepada sektor perizinan, dimana peristiwa-peristiwa OTT atau Operasi Tangkap Tangan banyak menyasar kasus perizinan, misalnya kasus yang menjerat beberapa mantan Bupati Subang.
Namun, dengan terbitnya UU Cipta Kerja yang didalamnya mengatur soal perizinan yang sudah diambil alih oleh pemerintah pusat, maka prame penindakan korupsi tampak sudah bergeser kepada sektor pengadaan barang dan jasa atau proyek-proyek.
Tetapi fokus penindakan tersebut tampaknya juga lebih kepada bagaimana mengutamakan pengembalian kerugian negara.
Karena itu, pihaknya mengajak seluruh elemen warga agar berperanserta dan aktif mengawasi potensi-potensi maupun indikasi praktik tipikor di tubuh Pemkab Subang, diantaranya di sektor pengadaan barang dan jasa.
“Mari kita mengawal Pemkab Subang untuk mencegah celah-celah korupsi, diantaranya di sektor pengadaan barang dan jasa,” tegas Yang Mulia — sapaan akrab praktisi hukum kawakan M Irwan Yustiarta ini.
Kemudian Ketua AWAS, Warlan menyebut bahwa dari hulu sampai hilir Pemda Subang memiliki celah-celah korupsi.
“Bisa dilihat, bahwa mulai dari bupati kita tiga kali terjerat kasus korupsi, kemudian wakil bupatinya juga pernah ada yang terjerat, ketua DPRD sampai anggota, hingga tingkat OPD di Subang itu semua pernah ada yang terjerat kasus korupsi. Data bisa diakses secara terbuka,” katanya.
Pihaknya mengatakan, bahwa tugas kaum milenial tetap harus optimistis, walaupun data berbicara Subang itu tempat yang subur untuk para koruptor.
“Kita harus optimistis Subang akan lebih baik lagi. Diskusi semacam ini harus terus digelorakan, mari kita tutup celah-celah korupsi ini bersama-sama. Jangan sampai kasus korupsi yang menjerat pejabat di Subang ini terus terulang,” tegasnya.