Beranda Berita Nasional Pohon Samida di Taman Surawisesa Kawali Ciamis, Pohon Pusaka Kerajaan Pajajaran

Pohon Samida di Taman Surawisesa Kawali Ciamis, Pohon Pusaka Kerajaan Pajajaran

Taman-Surawisesa-Kawali.jpg

harapanrakyat.com,- Pohon samida di Taman Surawisesa, Kecamatan Kawali, memiliki nilai historis. Pohon yang ditanam Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Jawa Barat itu sebagai upaya menjadikan ruang hijau di sekitar taman.

Kepala Bidang Destinasi Desa Wisata Dinas Pariwisata Ciamis Dian Kusdiana mengatakan, pohon samida (Butea Monosperma) tumbuh subur di Taman Surawisesa.

“Alhamdulillah, pohon samida yang kita tanam tumbuh dengan subur,” katanya, Minggu (04/06/2023).

BACA JUGA:  Gubernur Dedi: Jadi Pejabat Itu Bukan Buat Tidur Nyenyak, Tapi Buat Keringetan!

Kusdiana menjelaskan, di daerah Sunda pohon samida disebut Plasa. Pohon tersebut banyak digunakan oleh pemeluk agama Hindu pada acara keagamaan seperti Ngaben.

Baca Juga: Kirab Mahkota Binokasih akan Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Ciamis Tahun Ini

Selain itu, lanjutnya, banyak juga yang menyebut pohon samida sebagai pohon kehidupan, sehingga tidak boleh menebang sembarangan.

BACA JUGA:  Antara Teh, Warung, dan Wewenang: Riuh Penertiban Jalur Ciater-Jalancagak

“Menurut cerita, pohon samida diperuntukkan juga sebagai benteng pertahanan Kerajaan Pajajaran. Samida sendiri juga dikaitkan dengan salah satu pohon yang dianggap pusaka,” terang Kusdiana.

Ia menyebutkan, karena memiliki nilai historis dan budaya, maka pihaknya akan mencanangkan pemupukan pohon samida di Taman Surawisesa dan di Cikawali Astana Gede.

Sementara itu, Endang, salah seorang warga Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, mengatakan, pohon samida yang ditanam di Ciamis baru ada dua pohon.

BACA JUGA:  Guru Tak Perlu Lagi 24 Jam Tatap Muka, Pak Menteri: “Cukup 16 JP Saja, Sisanya untuk Hidup!”

“Selain yang di Taman Surawisesa, ada juga di destinasi wisata Desa Sirnajaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Menurut cerita, pohon samida sebagai pohon keramat dan juga merupakan pohon pusaka, sehingga harus kita jaga kelestariannya,” kata Endang. (Dji/R3/HR-Online/Editor: Eva)