Beranda Berita Subang Pipa Utama Perumda TRS Patah akibat Jalan Longsor, Dewas Minta Dinas PUPR...

Pipa Utama Perumda TRS Patah akibat Jalan Longsor, Dewas Minta Dinas PUPR Jabar Lakukan Perbaikan Permanen

IMG-20230124-WA0027.jpg

KOTASUBANG.com, Subang –Pelayanan air bersih Perumda Tirta Rangga Subang (TRS) untuk wilayah Subang kota mati total. Hal ini disebabkan pipa distribusi utama diamter 300 patah karena longsoran jalan provinsi di blok Ranggawulung, Kelurahan Parung, Subang. Kejadian ini merupakan yang ketigakalinya sejak longsor pertama pada Oktober 2022 lalu.

Ketua Dewan Pengawas Perumda TRS Lukman Nurhakim membenarkan kejadian tersebut. Pipa yang patah merupakan pipa utama untuk distribusi ke pelanggan di wilayah Subang kota. Ia berharap, Pemprov Jabar segera melakukan perbaikan jalan permanen. Sebab pipa Perumda tertanam di bahu jalan provinsi.

BACA JUGA:  416 Kendaraan di Subang Terjaring Menunggak Pajak

“Ini kebocoran besar udah tiga kali. Pipa patah karena longsoran bahu jalan. Pertama sudah dibronjong kemudian longsor lagi. Perumda bertanggungjawab perbaikan pipa, tapi kalau jalan provinsi ini tidak diperbaiki permanen bisa jadi longsor lagi. Sebab tanahnya labil,” kata Lukman, Selasa (24/1).

Lukman berharap, Dinas PUPR Subang bisa membantu Perumda TRS berkoordinasi dengan Dinas PUPR Jawa Barat. Agar bahu jalan provinsi di blok Cimanggu, Parung itu bisa diperbaiki permanan.

BACA JUGA:  DWP Subang: Daur Ulang Sampah Plastik untuk Ekonomi Kreatif

“Bahu jalan harus dicor, PUPR lebih ahli tekniknya. Sebab kami ganti pipa terus-menerus bisa jadi patah lagi terdorong tekanan tanah bahu jalan,” tambahnya.

Mengantisipasi layanan air berhenti total, Lukman sudah memerintahkan jajaran direksi untuk melakukan back up air bersih untuk pelanggan di wilayah Subang kota.

Ia pun berharap, perbaikan dapat dilakukan secara cepat agar pelanggan bisa lagi terlayani. “Kami mohon maaf kepada para pelanggan. Tim akan segera melakukan perbaikan. Para direksi maupun kepala cabang Subang kota sudah di lokasi untuk memonitor dan mengawasi perbaikan. Jelas kejadian ini merugikan kami dan para pelanggan,” pungkasnya.(rls)