Kabar gembira datang dari industri otomotif tanah air. PT Pindad kini bersiap mengembangkan mobil nasional dengan menggandeng berbagai pihak strategis.
Mereka bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Himpunan Kawasan Industri (HKI). Langkah ini merupakan wujud nyata Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, berharap kesepakatan ini berdampak nyata.
“Benar-benar dikawal sehingga hambatan di lapangan bisa diselesaikan dengan cepat. HKI juga tengah mengawal RUU Kawasan Industri dan memperluas promosi kawasan Indonesia ke tingkat global,” ujar Rachmat.
Pindad tidak main-main dalam proyek ini. Mereka telah menyiapkan lahan khusus di Subang, Jawa Barat, sebagai pusat produksi.
Area tersebut diproyeksikan menjadi fasilitas perakitan modern. Kapasitas produksinya ditargetkan mencapai 500 ribu unit per tahun.
Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa, menegaskan keseriusan pihaknya. Ia menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar wacana.
“Pesan yang sama dari semua komisi kepada Pindad adalah jangan jadi euforia kalah. Pengembangan mobil nasional tidak bisa hanya sekadar program, kami harus melakukan piloting untuk inovasi teknologi dan membangun ekosistemnya,” tutur Sigit.
Kolaborasi lintas sektor ini membawa harapan besar. Indonesia berpeluang mandiri dalam memenuhi kebutuhan kendaraan dalam negeri.
“Kolaborasi ini diharapkan membuka peluang bagi Indonesia untuk mencapai kemandirian industri otomotif agar menjadi sebuah industri berkelas dunia,” pungkas Rachmat.








