Beranda Berita Nasional Petani di Desa Purwasari Ciamis Masih Bisa Tanam Padi

Petani di Desa Purwasari Ciamis Masih Bisa Tanam Padi

Petani-di-Desa-Purwasari-Ciamis-Masih-Bisa-Tanam-Padi.jpeg

harapanrakyat.com,- Para petani di Desa Purwasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tetap menanami padi meski di daerah lain tengah kekeringan.

Rudiatna Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Purwasari menyebut, ada 32 hektare sawah yang saat ini bakal ditanami.

“Dari total 76 hektar, 32 hektar alhamdulillah masih bisa ditanami padi,” ungkap Rudiatna, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Kunjungi Petani Buah Sawo di Ciamis, Rina Saadah Teringat Masa Kecil 

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Menurutnya, areal persawahan di Desa Purwasari khususnya di Dusun Madura, masih terdapat resapan air. Sehingga mencukupi untuk mengairi sawah selama musim kemarau.

“Walaupun musim kemarau, petani tetap menanam padi, karena pasokan air masih mencukupi. Meski demikian para petani tetap menjalankan praktek hemat air guna mengantisipasi kemungkinan kekeringan yang dapat timbul akibat musim kemarau,” katanya.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Rudiatna menambahkan, dari luas 76 hektar areal persawahan di Desa Purwasari, para petani tidak hanya melakukan proses penanaman , akan tetapi sebagian sudah melakukan panen.

“Program lahan pertanian pangan berkelanjutan ( LP2B) yang telah ditetapkan di Desa Purwasari, merupakan langkah nyata untuk memastikan lahan sawah yang memiliki potensi tetap dijaga dan tidak beralih fungsi,” pungkas Rudiatna.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sementara itu, Yusup petugas POPT wilayah Kecamatan Kawali mengatakan, tanaman padi di Desa Purwasari tergolong baik. Sebab selain terpenuhinya pasokan air, para petani sudah menerapkan budidaya tanaman sehat dan menggunakan pupuk dan obat obatan organik.

“Meski demikian tingkat produksi panen padi hanya 4,8 ton per hektar, karena areal persawahan berada di lembah,” ungkapnya. (Edji/R8/HR Online/Editor Jujang)