KBRN, Tasikmalaya : Seiring dengan minat masyarakat yang tinggi untuk memilih wisata berbasis alam, Perum Perhutani menjawab permintaan pasar ini dengan terus mengembangkan potensi wisata rintisan yang berada di area Perhutani.
Manajer Perencanaan dan Pengembangan Eco Wisata Perum Perhutani Kuspriyadi menjelaskan, wisata rintisan tersebut mayoritas dikelola desa melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Karena wilayah hutan kita berada di desa dan di dalamnya ada LMDH pengelolaannya juga dilakukan oleh desa atau LMDH. Sifatnya kerjasama dengan Perhutani. Kami juga terbuka membuka kerjasama dengan pihak manapun dengan sistem bagi hasil, sama- sama menguntungkan,” kata Kuspriyadi saat dihubungi RRI, Kamis (29/9/2022).
Hingga saat ini, Perhutani mengelola 230 lebih objek wisata di Jawa Barat, 90 persen diantaranya merupakan objek wisata rintisan.
“Targetnya ke depan semakin banyak objek wisata rintisan yang naik kelas menjadi wana wisata. Ini menunjukan bagaimana pengembangan berjalan dengan peningkatan kualitas yang semakin baik,” jelasnya.
“Untuk naik kelas tentunya butuh proses. Dananya juga cukup besar, tapi kami optomis bisa terus mengembangkan wisata rintisan lebih maju,” pungkasnya.