Beranda Berita Nasional Perempuan WNI Ini Menangis Ingin Pulang ke Tanah Air, Ngaku Dijebak Kerja...

Perempuan WNI Ini Menangis Ingin Pulang ke Tanah Air, Ngaku Dijebak Kerja di Suriah

Perempuan-WNI.jpeg

Viral di media sosial, sebuah video menceritakan seorang perempuan bernama Dede Aisyah, seorang perempuan WNI dari Karawang, Jawa Barat, menangis. Pasalnya, ia mengaku mendapat bujukan kerja di Turki, namun malah bekerja di Suriah dan tidak dapat kembali ke tanah air. 

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @Migran_TV_7777 pada 26 Maret 2023 lalu. Hasil pantauan pada hari Jumat (31/03/2023), video itu telah ditonton sebanyak puluhan ribu kali dan mendapatkan ratusan komentar.

Curhat Perempuan WNI di Medsos Viral

Dalam video tersebut, Dede menangis ketika mengungkapkan nasibnya saat ini.

Ia mengakui awalnya ada yang mengajak untuk bekerja di Turki. Sementara iming-iming gajinya sebesar USD 600 atau setara dengan Rp 8,9 juta. 

Baca juga: Pria Asal Pekanbaru Ini Dijuluki Popeye Indonesia, Punya Tangan Super Besar!

Namun setelah tiba di Istanbul, dia justru dijual ke Suriah dengan harga 12 ribu dolar.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Dede mengetahui hal tersebut dari majikannya yang mengatakan bahwa dia harus bekerja selama empat tahun karena harganya yang mahal.

Selain itu, Dede menyatakan bahwa pekerjaan yang dia lakukan di Suriah sangatlah berat. Terlebih lagi dia merasa sakit perut karena baru saja melahirkan secara operasi caesar.

Dede menyatakan bahwa dia pernah pulang ke kantor dan hanya mendapat waktu istirahat selama satu hingga dua minggu. 

Namun setelah itu, dia kembali dijual dan kembali bekerja yang sangat berat. Dia harus tidur larut malam sekitar jam 2 dan bangun lagi pada jam 6-7 pagi.

Usaha Dede

Dede mengakui bahwa selama berada di Suriah, dia telah menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana. Namun tidak ada tindakan apapun.

Dede mengakui dia tidak tahu harus berbuat apa dan kepada siapa harus meminta tolong. Sehingga dia hanya mencurahkan kesedihannya kepada suaminya.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Sudah beberapa kali saya pergi ke KBRI, namun hingga saat ini belum ada tindakan apapun. Suami saya juga sudah meminta tolong ke berbagai pihak, termasuk Polres. Namun hingga habis uang pun belum ada pertolongan yang datang dari siapapun,” ungkap Dede di video tersebut.

“Hingga kini belum ada bantuan yang datang dari siapapun, tolong bantu saya, saya ingin pulang,” lanjutnya.

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang mengaku telah mengetahui bahwa video Dede menjadi viral di media sosial.

Namun menurut mereka data Dede yang bekerja di luar negeri tidak tercatat dalam sistem. Sehingga Dede Aisyah adalah seorang Pekerja Migran Indonesia yang bekerja secara ilegal. 

Oleh karena itu, pihaknya mengalami kesulitan dalam mencari data tentang Dede Aisyah tersebut.

Netizen Pertanyakan KBRI

Video Dede yang viral di medsos itu menjadi viral dan menjadi netizen Indonesia.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Banyak yang menilai, upaya pemerintah terkait kasus Dede terkesan lambat, belum lagi upaya-upaya pencegahan sebelumnya juga masih terkesan kurang.

“Ada kemungkinan mbaknya TKI kesana secara ilegal sih. Maksudnya gk resmi dari pemerintah sehingga ada mafia2 yg nyari keuntungan,” ujar akun @chris_yugr*** berkomentar.

“Nekat pergi dengan status ilegal. Pas dapat majikan sadis yahh tau sendirilah endingnya. serba salah memang, semoga secepatnya dapat solusi,” kata @amar_ma***.

“biasalah negeri wakanda, harus viral dulu baru ditindak,” ungkap @kameswa***.

“Mana nih perwakilan KBRI yg di sana, kerjanya ngapain yaa kog gak ada respon,” ucap @dadank_abd***.

“Kantor kbri yg di sono diem-diem bae bukanya dibantu woy,” tukas @dindi***.

“Kalo udah viral gini ibarat gak ada data diri pun udah pasti bergerak tuh KBRI. Tapi knp sih nunggu viral dulu baru gitu,” ujar @mtt***. (Gumilang/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)