harapanrakyat.com,- Pengemis elit asal Jombang, Jawa Timur, yang tertangkap Satpol PP Kabupaten Ponorogo menjadi viral di media sosial.
Pasalnya, A wanita yang menjadi pengemis tersebut, bisa tidur di hotel meski hanya bermodalkan kardus.
Satpol PP Ponorogo sendiri menangkap A saat menjalankan aksinya sebagai pengemis beberapa waktu yang lalu.
Kabid Trantibum Satpol PP Ponorogo, Subiyantoro mengatakan, bahwa A setelah ditangkap mengaku berasal dari Jombang.
Meski pihaknya merazia beberapa pengemis beberapa hari terakhir, namun wanita tersebutlah yang membuatnya kaget.
Sebab, jika siang hari berprofesi sebagai peminta-minta, maka malam harinya A yang mendapat julukan pengemis elit dari Jombang ini, tidur di salah satu hotel ternama di Ponorogo.
“Lokasi hotel yang ia tidur dekat dengan Alun-alun setempat,” katanya mengutip dari berbagai sumber, Minggu (3/12/2023).
Lanjutnya menambahkan, Satpol PP Kabupaten Ponorogo awalnya menggelar razia pengemis di perempatan yang ada di kota tersebut, pada Rabu (29/11/2023). Sebab, tempat tersebut seringkali menjadi lokasi mangkal buat para pengamen juga pengemis.
Setelah menangkap beberapa pengemis dan pengamen, petugas Satpol PP kemudian meminta identitasnya.
Setelah mencatat identitas mereka, dari situlah terungkap A yang merupakan pengemis elit dari Jombang ini.
Bukan hanya itu, petugas Satpol PP juga menemukan kunci kamar hotel tempat A menginap di dalam tasnya.
Berapa Penghasilan Pengemis Elit Asal Jombang?
Menurut Subiyantoro, bahwa wanita berinisial A ini sengaja datang ke Kabupaten Ponorogo untuk meminta-minta.
A sendiri dari Jombang ke Ponorogo dengan menggunakan bus. Kemudian ia modal kardus untuk meminta-minta kepada orang lain di sejumlah titik pusat keramaian.
Namun Kabid Trantibum Satpol PP Ponogoro ini, tidak mengetahui secara detail penghasilan A dari hasil mengemis tersebut.
Subiyantoro menaksir, jika penghasilan pengemis elit asal Jombang ini dengan modal kardus, bisa lebih dari ratusan ribu rupiah dalam satu hari.
Lantas dari mana taksiran tersebut? Subiyantoro menjelaskan, hal tersebut dari asumsi tarif sewa menginap di hotel tempat A menginap per malamnya yang lumayan. Sebab, ia menginap di kamar hotel kelas menengah.
“Hotel tempat A menginap ada di tengah kota Ponorogo. Bukan hotel kelas melati. Jadi bisa dihitung biaya sewa kali lebih dari sepekan menginap,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, menurut informasi dari para pedagang Alun-alun Ponorogo, jika ada seseorang yang memberi uang 500 perak atau Rp 1.000, maka pengemis tidak terima.
Dalam razia tersebut, petugas Satpol PP tidak hanya mengamankan pengemis elit asal Jombang. Tapi juga pengemis lainnya dan belasan pengamen. (Adi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)
