harapanrakyat.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan penanganan sampah di Jawa Barat.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, salah satu upaya peningkatan pengelolaan penanganan sampah ini dengan menyegerakan operasional Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung.
Bey menegaskan, TPPAS Legok Nangka saat ini masih dalam proses pengembangan, dengan target groundbreaking pada November 2024. Ia juga menegaskan, Pemprov Jabar sangat ingin memajukan proyek ini. Bahkan tim Pemprov Jabar dan konsorsium terkait terus melakukan pembahasan mengenai hal ini.
Baca Juga : Sumitomo Jepang Menangkan Tender TPPAS Legok Nangka Bandung
Selain TPPAS Legok Nangka, Bey Machmudin juga membahas kemajuan pembangunan TPPAS Lulut Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Menurutnya, proyek TPPAS Lulut Nambo sudah mencapai tahap pembangunan I sekitar 87 persen. Dalam tahap I ini, ia memperkirakan TPPAS Lulut Nambo mampu mengolah sampah sebanyak 50 ton per hari dengan total luas lahan mencapai 55 hektare.
“Pengolahan sampah di TPPAS Lulut Nambo menggunakan sistem Refuse Derived Fuel (RDF). Sebuah teknologi modern yang efisien dalam pengolahan sampah,” ujar Pj Gubernur Jawa Barat itu, Jumat (22/9/2023).
Penanganan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sarimukti Jawa Barat
Dalam kesempatan itu, Bey juga menegaskan mengenai penanganan TPA Sampah Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. Pihaknya mengupayakan penanganan sampah di TPA Sampah Sarimukti hingga periode darurat sampai tanggal 25 September terus terlaksana dengan baik.
Hingga 19 September 2023, kata Bey, pemadaman kebakaran sampah di zona 1 sudah mencapai 99,2 persen dan zona 2 sekitar 90 persen. Kemudian di zona 3 mencapai 87 persen, zona 4 sekitar 82 persen, dan zona 5 mencapai 90 persen.
Baca Juga : Pemprov Jawa Barat Dorong Percepatan TPPAS Lulut Nambo Bogor
“Adanya zona darurat sampah dengan kapasitas 90 ribu meter kubik seluas 0,9 hektare juga menjadi salah satu langkah strategis dalam penanganan TPA Sarimukti,” ungkap Bey.
Bey menekankan pentingnya komitmen dari setiap daerah untuk mengurangi dan mengelola sampah sejak awal. Ia menuturkan, hanya 50 persen dari setiap daerah yang dapat mengirimkan sampah ke TPA Sarimukti. Hal itu pun memerlukan komitmen dari seluruh camat hingga lurah di wilayahnya.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk aktif dalam mengelola, memilah, dan memilih sampah dari rumah sebagai bagian dari upaya penanganan sampah yang lebih baik,” kata Pj Gubernur Jawa Barat itu. (Ecep/R13/HR Online)