Beranda Berita Nasional Pemkab Bekasi Tanggung Biaya Tindakan Medis Balita Obesitas

Pemkab Bekasi Tanggung Biaya Tindakan Medis Balita Obesitas

balita-obesitas-di-bekasi.jpg

harapanrakyat.com, – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, akan menanggung biaya tindakan medis Muhammad Kenzi Alvaro yang mengalami obesitas.

Balita yang saat ini berusia 16 bulan itu, memiliki berat badan 27 kilogram. Berat yang tidak biasa bagi balita seusianya.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan medis kepada balita pasangan Pitriah (40) dan M Sopyan (41) itu.

Baca Juga : Balita di Bekasi Alami Obesitas Berlebih

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Biaya tindakan medis untuk Kenzi itu, lanjut Alamsyah, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi melalui program Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Menggunakan KIS APBD untuk tindakan medis Kenzi. Kalau biaya hidup dan keperluan lain, saya tidak punya kewenangan. Semua pihak bisa membantu, misalnya kebutuhan keluarga mendampingi anak Kenzi,” kata Alamsyah, Rabu (22/2/2023).

Alamsyah menuturkan, untuk tindakan medis saat ini pihaknya telah membawa Kenzi ke Rumah Sakit Ananda Bekasi. Hal ini agar orang tua Kenzi bisa mendapat penanganan medis dari ahli gizi di rumah sakit. 

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

Ia Alamsyah, Kenzi juga mendapat penanganan awal dari Posyandu dan Puskesmas di lingkungan tempat tinggalnya.

Baca Juga : Olah 10 Ton Sampah, Pemkot Bandung Luncurkan TPST Berteknologi RDF

Sebelumnya balita laki-laki, Muhammad Kenzi Alfaro beralamat di Jalan Manunggal 5, Desa Pusakarakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, mengalami obesitas berlebih.

Orang tua Kenzi, Pitriah (40) mengatakan, sejak lahir Kenzi tidak diberikan asupan ASI. Mendekati usia 12 bulan hingga saat ini, Pitriah memutuskan beralih ke kental manis.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Ia menjelaskan, kondisi tersebut terpaksa ia lakukan sebab tidak mampu membeli susu formula untuk Kenzi lantaran suaminya hanya pekerja serabutan.

“Pas setahun umurnya (Kenzi), saya ganti susunya karena tidak sanggup membeli susu formula,” kata Pitriah. (Setiawan/R13/HR-Online/Editor-Ecep)