KBRN, Jakarta: Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, pemerintah kini tengah fokus memberikan kemudahan akses permodalan pada budidaya sorgum.
Khususnya, di daerah yang sebelumnya telah melakukan pengembangan sorgum. Seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Jawa Tengah, dan beberapa daerah lainnya.
“Kemudian kita kembangkan, dimana?. Hebat luar biasa NTT sudah banyak itu sorgum. Tinggal hilirasisasinya diperkuat dan teknik peningkatan prduktivitas,” kata Suwandi dalam diskusi bertajuk Pendampingan Budidaya Sorgum dari Hulu sampai Hilir di Jakarta, Selasa (9/8/2022).
“Di NTB ada beberapa lokasi, Jawa tengah, Jawa barat dan lainnya terus kita dorong,”
Kemudahan itu, kata Suwandi, diberikan melalui subsidi-subsidi pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diajukan petani mandiri maupun offtaker. Semisal, bunga KUR pada pinjaman sebesar Rp100 – 500 juta dengan agunan ditanggung oleh pemerintah.
Termasuk mensubsidi agunan untuk pinjaman KUR melalui Bank Himbara dibawah Rp100 juta tanpa agunan.
“Kemudian offtakernya bisa juga difasilitasi dengan KUR itung-itungan diatas Rp100-500 juta ya pakai agunan tapi bunganya di subsidi pemerintah,” ujarnya.
“Kalau dibawah Rp100 juta kredit KUR di Himbara tanpa agunan, agunannya subsidi pemerintah. Sehingga banyak kemudahan disitu yang bisa untuk bergegas,”.
Diketahui, harga gandum dunia melonjak imbas perang Rusia-Ukraina. Guna mengantisipasinya pemerintah mendorong peningkatan budidaya sorgum menjadi subtitusi dari gandum.