Subang – Kasus pembunuhan tragis yang menimpa Toikin (22), seorang pria disabilitas asal Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, akhirnya menemui titik terang. Tim gabungan dari Satreskrim Polres Subang, Polsek Pusakanagara, dan Resmob Polda Jabar berhasil menangkap dua perempuan yang diduga sebagai pelaku utama pada Rabu (29/1/2025) siang.
Jasad Korban Ditemukan dengan 18 Luka Tusuk
Toikin ditemukan tewas di pematang sawah di kawasan Jalan Pertamina Blok Cemara, Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, pada Sabtu (25/1/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Tubuhnya mengalami 18 luka tusuk dan ditemukan dalam kondisi telungkup dengan pakaian berlumuran darah. Di sekitar lokasi kejadian, polisi menemukan sebilah pisau dapur, namun ponsel korban hilang dan diduga dibawa oleh pelaku.
Penangkapan Pelaku
Kapolsek Pusakanagara, Kompol Jusdjachlan, mengonfirmasi bahwa kedua pelaku telah diamankan dalam waktu 3×24 jam. Mereka berinisial AN dan TK, yang berasal dari dua lokasi berbeda, yakni Desa Pusakajaya, Kecamatan Pusakajaya, serta Dusun Truntum, Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara. Mereka ditangkap di rumah masing-masing dan langsung dibawa ke Mapolsek Pusakanagara sebelum akhirnya digiring ke Mapolres Subang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Meski pelaku telah ditangkap, motif pembunuhan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. “Kronologi dan motifnya akan kami sampaikan setelah pemeriksaan selesai dalam konferensi pers nanti,” ujar Kapolsek Jusdjachlan.
Keluarga Berduka
Kabar kematian Toikin membuat keluarga dan warga sekitar syok. Sarmin, kerabat korban, mengaku tak menyangka jika Toikin menjadi korban kebrutalan semacam ini. “Saya mengetahui kabar ini dari media sosial, lalu segera ke Puskesmas Pusakanagara untuk memastikan. Saya sangat kaget saat mengetahui bahwa jasad yang ditemukan adalah Toikin, saudara saya,” tuturnya.
Hasil autopsi menunjukkan bahwa luka tusuk tersebar di beberapa bagian tubuh Toikin, termasuk kepala belakang, wajah, pergelangan tangan, serta punggung kanan dan kiri. Jenazahnya telah dimakamkan pada Minggu (27/1/2025) malam diiringi isak tangis keluarga.
Penyidikan Berlanjut
Polisi masih terus mendalami motif pembunuhan ini. Beberapa saksi menyebut bahwa sebelum kejadian, korban sempat terlihat bersama dua orang, seorang pria dan seorang perempuan. Kini, dua perempuan yang ditangkap diyakini sebagai pelaku utama dalam kasus ini.
Kepolisian berupaya mengumpulkan bukti tambahan dan memastikan apakah ada tersangka lain yang terlibat. Konferensi pers terkait hasil pemeriksaan kedua pelaku dijadwalkan dalam waktu dekat untuk mengungkap motif sebenarnya dari kasus ini.