Beranda Berita Nasional Pemanfaatan Platform Digital untuk Eksistensi Kolintang

Pemanfaatan Platform Digital untuk Eksistensi Kolintang

97150b73d94f4363d08a3a1994a7cf6c.jpeg

KBRN, Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menaruh perhatian serius terhadap eksistensi dan segmentasi musik tradisional asli Indonesia Kolintang.

Menurutnya, generasi milenial dan seluruh ekosistem masyarakat perlu memanfaatkan layanan digital untuk mengenalkan musik tradisional ke mancanegara.

“Sebagaimana peluang hilirisasi digital atau sektor digital lain, potensi layanan digital dapat juga dimanfaatkan untuk memperluas eksistensi dan segmentasi penggemar musik kolintang, melalui berbagai platform digital yang ada dan tumbuh secara baik di Indonesia,” ujarnya dalam Grand Final Lomba Virtual Kreatifitas Kolintang Kominfo 2021, di Kantor Pusat RRI, Jakarta Pusat, Jumat (17/12/2021).

Dalam kesempatan itu, Menteri Johnny berharap pangsa penggemar musik kolintang juga terus tumbuh makin meluas.

“Saya juga berharap semangat para pendengar musik dan khususnya para pemain musik kolintang. Terlebih yang mengikuti LKKV tahun 2021 ini untuk terus mengasah dan meningkatkan kemampuan dalam menggaungkan merdu suara kolintang di seantero negeri kita dan ke belahan bumi lainnya,” ungkapnya.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

Mengenai musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara itu, Menkominfo menilai kolintang sebagai alat musik berbahan bilah kayu yang dimainkan secara ensambel untuk menghasilkan musik harmonis dan indah.

“Kita bangga akan hal itu, komposisi pemain dan alunan musik kolintang menggambarkan kebinekaan serta kesatuan yang juga bisa menjadi referensi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan sebagai bangsa yang plural dan bangsa yang beragam. Bangsa yang memiliki banyak perbedaan, namun kuat dalam harmoni kehidupan yang indah,” jelasnya.

Menteri Johnny menyatakan Pemerintah akan terus mendukung upaya bersama agar musik kolintang sebagai salah satu kebanggaan budaya sub etnik nasional, mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia asal Indonesia.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Namun demikian pencatatan dan record Unesco belum cukup. Saya mendengar tadi laporan kepesertaan kompetisi ini, dimana juga hadir kelompok milenial kita. Saya menitipkan pesan masa depan musik tradisional kita, masa depan seni dan local wisdom nasional kita diletakkan pada pundak generasi milenial, generasi muda kita,” ujarnya.

Menkominfo secara khusus mengajak generasi milenial agar tidak lupa mewariskan musik kolintang.

Tidak hanya dari sisi usia tetapi juga jenis-jenis musik kolintang jaman sekarang.

“Dengan itu kita harapkan eksistensi kolintang tetap hidup berakar secara kuat di masyarakat kini dan masa depan masyarakat kita,” jelasnya.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Mengutip data dari Google dan Statista, Menteri Johnny menyatakan di tengah kemajuan teknologi digital, penggunaan layanan digital untuk mendengarkan musik terus bertumbuh.

Bahkan, menurutnya valuasi ekonomi sektor musik digital meningkat sebesar 57 persen.

“Untuk mendengarkan musik maupun rekaman audio secara digital dan online seperti podcast juga mengalami peningkatan sebesar 57 persen. Dengan valuasi ekonomi setara sekitar USD162 juta. Ini catatan Google dan Statista 2021,” jelasnya.

Guna menjadikan musik tradisional kolintang sebagai warisan tak benda Indonesia tercatat di UNESCO, Menkominfo mengajak generasi milenial untuk terus menumbuhkan minat.

Lebih dari itu, Menteri Johnny mendorong generasi muda menghasilkan genre dan jenis musik baru kolintang yang menyampaikan suara merdu untuk umat manusia.