Beranda Berita Nasional Pelajar SMK di Pangandaran Terlibat Kasus Pengedaran Obat Terlarang

Pelajar SMK di Pangandaran Terlibat Kasus Pengedaran Obat Terlarang

Pelajar-Kasus-Narkoba.jpg

harapanrakyat.com,- Seorang pelajar SMK di Pangandaran, Jawa Barat, terlibat kasus pengedaran obat terlarang. Kasus ini berhasil diungkap Sat Res Narkoba Polres Pangandaran.

Pelajar berinisial ARR (21) itu mengedarkan obat Hexymer sebanyak 182 butir. Rinciannya. 5 bungkus plastik klip berisi masing-masing 20 butir, 5 bungkus plastik masing-masing berisi 8 butir, dan 1 bungkus plastik berisi 42 butir.

Barang bukti lainnya yang diamankan polisi yaitu 1 unit handphone merk Vivo 2045, dan uang tunai Rp 500.000. Modusnya dengan sengaja menjual Hexymer dan mengedarkan.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Kasat Res Narkoba Polres Pangandaran AKP. Juntar Hutasoit, mengatakan, dari empat tersangka kasus penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, ada satu tersangka yang statusnya masih pelajar. Inisialnya ARR, domisili di Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: 4 Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Pangandaran, 1 Tersangka Berstatus Pelajar

“Tersangka ARR ini pelajar SMK di Pangandaran. Sekolahnya pindah-pindah, mungkin karena tidak naik kelas, jadi pindah ke sekolah lain,” kata Juntar Hutasoit, saat konferensi pers di Kantor Sat Res Narkoba Polres Pangandaran, Selasa(22/8/2023).

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ia pun menegaskan, pihaknya berkomitmen akan terus melakukan pengawasan lebih. Tentunya dengan upaya peran dari masyarakat untuk pencegahan peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Pangandaran.

“Kita akan monitoring terus para pelajar dan mahasiswa yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran. Salah satu caranya dengan gencar melakukan sosialisasi pencegahan peredaran dan bahayanya mengkonsumsi narkoba,” tandas Juntar Hutasoit.

Sementara itu, tersangka pelajar ARR mengaku awalnya ia hanya coba-coba konsumsi obat tersebut, dan menjual di lingkungan teman-teman nongkrongnya.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Awalnya dari teman nongkrong yang pada konsumsi. Terus saya tergiur untuk berjualan karena untungnya besar,” kata ARR saat diwawancara sejumlah wartawan.

Selain itu, ARR mengaku menjual obat-obatan jenis Hexymer dan Tramadol karena bisa untung besar, dan ia sendiri bisa eksis dalam pergaulan.

“Harga hexymer saya jual Rp 10 ribu dapat 3 butir. Saya bisa jual sampai ratusan butir,” ungkapnya singkat. (Madlani/R3/HR-Online/Editor: Eva)