SUBANG — Ada kabar seru dari tanah nan adem di utara Jawa Barat, Subang! Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Subang, Ibu Elis Langi, dengan penuh semangat dan gaya khasnya yang blak-blakan namun menggelitik, menyuarakan dukungan total terhadap program pendidikan karakter di barak militer bagi para pelajar yang… yah, sedikit “bermasalah”.
Bayangkan saja, anak-anak remaja yang biasanya susah bangun pagi, tiba-tiba harus buka mata jam 3 subuh! Bukan buat scrolling TikTok, tapi buat beberes tempat tidur, ikut sholat berjemaah, lalu lanjut olahraga. “Meski waktunya sangat singkat, tetapi memang sangat berpengaruh yang sangat luar biasa,” ujar Elis Langi tegas kepada RRI Subang, Senin (9/6/2025).
Dan ini bukan cuma teori. Efek barak ternyata bikin ciut nyali anak-anak. Elis bercerita, “Pak Dedi, Pak Dedi, nih anak saya nakal selalu main hape,” begitu kata para orang tua. Tapi cukup disebut “Pak Dedi”, sang anak langsung nangis ketakutan karena nggak mau dibawa ke barak. Efek sugesti Pak Dedi luar biasa, Bu!
Cucu beliau pun kena getahnya. Cuma disebut “Pak Dedi saja”, si cucu langsung ciut nyali. “Itu Cucu sudah takut,” katanya sambil tergelak. Barak militer ini, sepertinya punya kekuatan yang tidak bisa dijelaskan oleh logika, hanya bisa dirasakan oleh mereka yang hampir dibawa ke sana.
Namun, Elis tak mau semua beban dilempar ke barak dan guru. “Apalagi, kalau anak-anak sudah salah bergaul, maka kenakalan remaja seperti tawuran misalnya, hampir dipastikan akan terjadi. Dan itu bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah, tetapi juga merupakan tanggung jawab orang tua dan kita semua,” tegasnya.
Menurut Elis, sekolah dan barak boleh jadi tempat ‘pembersihan’, tapi rumah tetap jadi ‘pabrik utama’ pembentukan karakter. Maka ia mengajak seluruh masyarakat, dari yang muda sampai yang sepuh, untuk gotong royong menjaga masa depan generasi bangsa ini agar tak terjerumus ke jurang kenakalan dan moral keropos.
Berita ini sudah dimuat berdasarkan sumber dari rii.co.id dengan judul asli “Dewan Pendidikan Subang Menilai Positif Program Barak Militer”