Beranda Berita Nasional Pegiat Sosial Perempuan Bandung Maknai Arti Pahlawan

Pegiat Sosial Perempuan Bandung Maknai Arti Pahlawan

Beri-Santunan.jpg

harapanrakyat.com – Memaknai arti pahlawan tidak melulu untuk orang yang melawan penjajah pada masa perjuangan kemerdekaan. Bahkan, saat ini banyak pahlawan yang seringkali luput dari pandangan kita sehari-hari.

Setiap orang tentunya memiliki pandangan tersendiri memaknai arti pahlawan. Bahkan, ada orang yang menganggap petugas kebersihan layak menyandang predikat pahlawan. Tanpa adanya petugas kebersihan ini, tentunya sampah-sampah pun akan menggunung.

Itulah alasan Humaira Zahrotun Noor, pegiat sosial perempuan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memberikan apresiasi kepada ‘pahlawan’ di lingkungannya.

BACA JUGA:  Cartridge Emulsion: Bahan Peledak Ekspor Andalan PT DAHANA ke Australia

Baca Juga : Penolong Janda dan Dhuafa di Garut Bagi-Bagi Semangka, Ada Apa?

Menurutnya, masih banyak pahlawan-pahlawan di sekitar lainnya yang rela mengabdi tanpa mengharapkan pamrih. Namun demikian, bertepatan dengan momentum peringatan Hari Pahlawan ini, ia merasa terpanggil memberikan apresiasi.

Ia memaknai arti pahlawan sebagai seseorang yang telah berjasa untuk orang lain tanpa mengharapkan pamrih.

“Petugas kebersihan, guru ngaji, marbot masjid, paraji yang membantu persalinan. Keberadaan mereka ada di sekitar lingkungan kita. Mereka memberi arti bagi masyarakat dan saya kira layak menyandang predikat pahlawan,” ungkap Humaira, Jumat (10/11/2023).

BACA JUGA:  10 Tempat Wisata Keren di Subang 2024, No. 4 Viral

Dalam momentum ini, Humaira menyalurkan sedikit buah tangan kepada beberapa ‘pahlawan’-nya. Ia mengharapkan, hal tersebut dapat menjadi motivasi menghargai keberadaan pahlawan di lingkungan sekitar.

“Pahlawan di era sekarang ini, pahlawan tak harus identik dengan memanggul senjata untuk perang melawan penjajah. Namun, siapa saja yang menebar manfaat bagi orang banyak tanpa mengharapkan pamrih. Saya kira mereka juga layak menyandang predikat pahlawan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia memberi apresiasi kepada beberapa orang yang dianggap telah memberi manfaat kepada orang banyak. Di antaranya kepada mak Ooh (70) seorang paraji, Iwan (63, marbot masjid), ustad Dadang (60, guru ngaji), dan Dana (60) seorang petugas kebersihan.

BACA JUGA:  Cartridge Emulsion: Bahan Peledak Ekspor Andalan PT DAHANA ke Australia

“Sebenarnya masih banyak warga lain dengan kriteria yang sama sebagai pahlawan. Misalnya, ada orang yang setiap hari menjaga hutan agar tetap lestari dan terlindung dari kebakaran dan lain-lain. Itulah arti pahlawan bagi saya,” katanya. (Ecep/R13/HR Online)