Pecel Oranye Asli Tasikmalaya adalah salah satu kuliner legendaris yang telah hadir sejak tahun 1923. Kuliner Tasikmalaya tradisional tinggi kalori ini bisa menjadi menu yang bikin kenyang lebih lama.
Lokasi bertempat di Jalan Empang nomor 27, Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Bagi Anda yang ingin sarapan pecel, tempat ini buka dari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.
Warung Ibu Dedi ini sudah buka sejak zaman kolonial Belanda sehingga memiliki banyak pelanggan. Selain pecel, warung ini juga menjual gado-gado dan rujak cuka.
Baca Juga: Kambing Soon Tasikmalaya, Ada Nasgor Kambing Porsi Jumbo
Kuliner Pecel Oranye Asli Tasikmalaya
Sebagai makanan khas Nusantara, pecel terdiri dari kol, kacang panjang, toge, dan sayuran lainnya. Kemudian, campuran bahan-bahan ini disiram dengan saus kacang.
Perpaduan Rasa yang Pas
Melihat dari cara penyajian, sepintas Pecel Oranye Asli Tasikmalaya tidak jauh berbeda dengan pecel lainnya. Namun, pecel dari tempat lain cara penyajiannya diaduk di atas cobek.
Rasa dari pecel Ibu Dedi merupakan kombinasi dari berbagai rasa, seperti manis, asam, dan sedikit asin. Rasa asam berasal dari perasan jeruk nipis sehingga terasa lebih segar bercampur dengan sayurannya.
Langganan None Belanda
Selain itu, Pecel Oranye Asli Tasikmalaya juga menyediakan gado-gado dan rujak cuka. Pelanggan yang datang ke warung ini bisa sambil bernostalgia, karena terdapat suasana klasik.
Baca Juga: Shin Ramen Tasikmalaya, Kedai Jepang Konsep Bar
Pada 1 Juni 2022 lalu, Budi Budiman telah mengunggah video berjudul “Pecel Oranye Since 1923 Langganan None Belanda” melalui channel Youtube miliknya.
“Orang tua kita dulu, kalo mau pecel ya pecel oranye pesannya,” ucap Budi ketika memulai.
Menurut Budi dalam videonya, dari segi bahan tidak jauh berbeda namun terdapat ciri khas di bumbunya.
“Kalau pecelnya seperti biasa, cuman sebetulnya ini ciri khas di bumbu yang beda,” imbuhnya.
Menurut penuturan Reza, cucu dari pemilik warung, Pecel Oranye Asli Tasikmalaya dulunya didirikan oleh Ibu Supinah sebelum kemerdekaan. “Dulu pertama tahun 1923 oleh Ibu Supinah, cuman sekarang udah gak ada,” ucap Reza.
Hingga kini, video berdurasi 10 menit 4 detik itu pun telah mendapat penayangan lebih dari 3 ribu kali dan 49 like. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)