Beranda Berita Nasional Pasien HIV/AIDS Bisa Berobat Gratis di RSUD Kota Banjar

Pasien HIV/AIDS Bisa Berobat Gratis di RSUD Kota Banjar

Pasien-HIV-AIDS-Bisa-Berobat-Gratis-di-RSUD-Kota-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Pasien HIV/Aids (ODHA) kini bisa menikmati layanan berobat gratis di Poli Soka RSUD Kota Banjar, Jawa Barat.

Pihak rumah sakit tidak lagi menarik biaya retribusi untuk untuk pasien HIV/Aids tersebut sebesar Rp 50 ribu.

Hal itu disampaikan Petugas Poli Soka RSUD Banjar dr Timbul Sugiharto, saat validasi data kasus HIV/Aids tahun 2023, di Dinas Kesehatan Kota Banjar, Kamis (28/12/2022).

Ia mengatakan, layanan berobat ke Poli Soka untuk pasien HIV/Aids sekarang tidak dikenakan biaya alias gratis. Baik untuk pasien HIV/Aids warga Kota Banjar maupun warga luar.

BACA JUGA:  Antara Teh, Warung, dan Wewenang: Riuh Penertiban Jalur Ciater-Jalancagak

Sebetulnya, kata dr Timbul, layanan tersebut memang ada dan harus bayar biaya retribusi. Tetapi, pihak RSUD Banjar membuat kebijakan kerja sama dengan Baznas, untuk pembayaran retribusi tersebut.

Adapun layanan berobat gratis di Poli Soka yang dapat pasien HIV/Aids akses tersebut, meliputi deteksi dini maupun pengobatan. 

“Kepentingan berobat ke Poli Soka untuk pasien ODHA di RSUD Banjar itu tidak dikenakan biaya retribusi,” kata Timbul.

BACA JUGA:  Gubernur Dedi: Jadi Pejabat Itu Bukan Buat Tidur Nyenyak, Tapi Buat Keringetan!

Sementara itu, Pengelola Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Banjar, Syahid Burhani, membeberkan data kasus ODHA selama tahun 2023.

Ia mengatakan, bahwa berdasarkan hasil validasi dari awal Januari sampai Desember 2023 ini, tercatat sebanyak 54 kasus ODHA.

Sedangkan dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 17 ODHA meninggal dunia. Kemudian dari 6 ibu hamil, 5 bayi yang dilahirkan saat ini belum terdeteksi.

BACA JUGA:  Guru Tak Perlu Lagi 24 Jam Tatap Muka, Pak Menteri: “Cukup 16 JP Saja, Sisanya untuk Hidup!”

“Namun satu bayi meninggal dunia,” katanya.

Menurutnya, rata-rata ODHA masih berusia produktif, dan didominasi oleh kelompok penyuka sesama jenis (LSL).

“Kita memprioritaskan penanggulangan HIV/Aids di tahun 2024, lebih menyasar populasi kunci,” pungkasnya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)