Subang – Arus balik Lebaran di jalur Pantura Subang pada H+3 terpantau lancar dan jauh dari kepadatan yang diperkirakan sebelumnya. Kondisi ini cukup mengejutkan, mengingat biasanya hari ketiga setelah Lebaran menjadi puncak arus balik. Namun, fleksibilitas jadwal perjalanan yang dimiliki pemudik tahun ini tampaknya berkontribusi pada kelancaran lalu lintas.
Pantauan di lapangan pada Rabu, 2 April 2025, menunjukkan volume kendaraan di jalur mudik maupun arus balik relatif seimbang dan terkendali. Beberapa kendaraan justru masih terlihat menuju arah mudik atau ke lokasi wisata, memperlihatkan bahwa masyarakat memanfaatkan libur panjang dengan lebih santai.
Polisi Konfirmasi Kelancaran Arus Balik
Kapolsek Blanakan, Iptu Andri Sugiarto S, Ip.M.A.P., yang bertugas di Pospam Pasar Ciasem, memastikan arus lalu lintas masih dalam kondisi normal. “Hingga saat ini, belum ada lonjakan signifikan dalam volume kendaraan arus balik. Lalu lintas tetap lancar dan terkendali,” ujarnya.
Menurutnya, kendaraan yang melintas di jalur Pantura didominasi oleh wisatawan. Ia memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada Minggu, 6 April 2025. “Namun, kami memprediksi kepadatannya tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya karena pemudik telah mencicil kepulangan mereka,” tambahnya.
Faktor Penyebab Arus Balik Lancar
Salah satu faktor utama yang membuat arus balik tahun ini lebih terkendali adalah strategi perjalanan yang lebih fleksibel. Banyak pemudik memilih untuk menunda kepulangan guna menghindari kemacetan. Selain itu, peningkatan jumlah hari libur memungkinkan masyarakat mengatur jadwal perjalanan mereka dengan lebih leluasa.
Meskipun kondisi jalur Pantura Subang masih terpantau lengang, kepolisian tetap melakukan pemantauan ketat. “Kami mengimbau kepada pemudik untuk selalu berhati-hati, memastikan kendaraan dalam kondisi prima, dan beristirahat cukup sebelum melanjutkan perjalanan,” pesan Iptu Andri.
Dengan prediksi puncak arus balik yang jatuh pada akhir pekan, kewaspadaan tetap diperlukan. Meskipun lalu lintas saat ini lancar, antisipasi terhadap potensi peningkatan volume kendaraan menjadi perhatian utama pihak kepolisian demi menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan.